Makna Tradisi Munggahan Khususnya pada Masyarakat Sunda saat Menjelang Ramadhan

- 30 Maret 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi hidangan saat tradisi Munggahan
Ilustrasi hidangan saat tradisi Munggahan /Dean Moriarty/Pixabay/terimakasih0

MANTRA PANDEGLANG - Seluruh umat Muslim di dunia salah satunya Indonesia diwajibkan berpuasa Ramadhan selama satu bulan. Bagi masyarakat Sunda, bulan Ramadhan memiliki makna tersendiri. Bahkan, untuk menyambutnya mereka memiliki tradisi, yaitu Munggahan.

Munggahan berasal dari Bahasa Sunda "unggah" yang berarti naik. Itu bermakna naik ke bulan yang suci atau bulan yang lebih tinggi derajatnya.

Sebagaimana dalam ajaran Islam, Ramadhan adalah bulan yang seribu kali lebih baik dan tinggi derajatnya dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Namun, secara literasi, dalam naskah-naskah Sunda lama, informasi mengenai Munggahan masih belum ditemukan.

Baca Juga: Musisi Muda Indonesia Kembangkan Potensi Lewat Tradisi

Baca Juga: 11 Cara Membuat Tahun Baru Anda Beruntung dengan Tradisi dari Seluruh Dunia Ini

Dikutip mantrapandeglang.com dari KBBI pada 30 Maret 2021, munggahan berarti tradisi berkumpul dan makan bersama dengan keluarga atau teman untuk menyambut bulan Ramadhan.

Menurut berbagai sumber, munggahan adalah tradisi masyarakat Sunda yang beragama Islam untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Acara ini biasanya diadakan di awal bulan Ramadhan satu atau dua hari sebelum pelaksanaan puasa Ramadhan tiba.

Tradisi Munggahan bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah karena berkat rahmat dan karuniaNya umat muslim bisa bertemu di bulan yang penuh berkah ini.

Baca Juga: Mengenal Kue Apem Putih, Makanan Khas Pandeglang dan Resep Mudah Membuatnya

Tujuannya adalah menyingkirkan situasi buruk tahun sebelumnya. Selain itu, untuk menghindari perilaku buruk saat puasa Ramadhan.

Walau sedikit tergeser oleh arus globalisasi, sebagian masyarakat Sunda tetap Munggahan. Tentu dengan cara yang beragam.

Di antaranya, makan bersama di siang hari bersama keluarga besar, mengundang tetangga untuk mengaji dan mendengarkan ceramah seputar Ramadhan.

Ada juga yang mudik untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman atau bahkan berpiknik bersama sanak saudara.

Baca Juga: Majukan Pandeglang dan Indonesia, Pemuda Daerah Buat Alang Institute

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x