Pentingnya Budaya Tegur Sapa, Kunci Jawaban Tematik Kelas 4 SD dan MI Tema 4 Subtema 3 Halaman 118 dan 119

- 1 Oktober 2021, 08:50 WIB
Bocoran kunci jawaban Tematik kelas 4 SD dan MI Tema 4 Subtema 3 Pekerjaan Orang Tuaku soal cerita Pentingnya Budaya Tegur Sapa halaman 118
Bocoran kunci jawaban Tematik kelas 4 SD dan MI Tema 4 Subtema 3 Pekerjaan Orang Tuaku soal cerita Pentingnya Budaya Tegur Sapa halaman 118 /Pixabay/GreenStock/

Baca Juga: Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 2, ini Spoiler dan Link Nonton Trailer Terupdate

Bacalah cerita di bawah ini dengan cermat.

Pentingnya Budaya Tegur Sapa

Senangnya tinggal di Desa Sereh Wangi. Kedekatan hubungan antar warga membuat mereka saling menjaga.

Tidak semua warga Desa Sereh Wangi merupakan penduduk asli. Sebagian warga merupakan pendatang, mereka masuk ketika kampung ini dibuka sebagai wilayah transmigrasi. Walau demikian, perbedaan asal usul tidak merenggangkan kedekatan mereka.

Kedekatan antar warga dimulai dengan kebiasaan saling tegur sapa. Ketika berpapasan di lorong antar rumah, di jalan, atau di pasar tak pernah terlewat untuk saling menegur. Sekadar mengucap "Selamat pagi, selamat siang, selamat sore" sampai bertukar kabar atau berbincang sejenak. Semua saling kenal, semua saling peduli.

Di ujung jalan, tinggal Nenek ijah seorang diri. la penghuni tertua di sini. Walau begitu ia masih mandiri melakukan kesibukan di rumahnya. Kadang ia terlihat menyapu pelan daun-daun di halaman rumah. Lain waktu ia duduk beristirahat di beranda. Pak Tulus, sang kepala desa, rajin menyapa Nenek ijah. Pagi hari, sambil berangkat kerja, ia kerap mampir untuk sekedar mengantarkan ubi atau singkong rebus. Sore hari ia lewat lagi seraya melambai pada Nenek Ijah yang duduk di beranda.

Pada suatu pagi, Pak Tulus tidak menjumpai Nenek ljah di halamannya. Sore harinya beranda rumah nenek ljah masih tetap sepi. Pak Tulus menyempatkan untuk singgah. Pak Tulus mengetuk pintu, tetapi tak dijawab. Pak Tulus membuka pintu dan melangkah masuk.

Betapa terkejut beliau menjumpai Nenek ljah terkulai lemas di depan ruang tengahnya. Diraba dahinya, terasa agak hangat. Rupanya Nenek ljah sakit. Pak Tulus menyesal tidak menyempatkan mampir tadi pagi namun, belum terlambat. Pak Tulus mengajak beberapa warga membawa Nenek ljah ke dokter terdekat. Pak Tulus mengatur jadwal warga yang akan bergantian menjaga Nenek ljah sampai pulih.

Tidak ada warga yang menolak. Semua sukarela membantu. Mereka tahu, kelak suatu ketika mereka dalam kesulitan, pasti akan dibantu.

Halaman:

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah