Sindir Politisi PDIP Arteria Dahlan, Netizen Unggah Pidato Presiden Jokowi Gunakan Bahasa Sunda

- 21 Januari 2022, 13:35 WIB
Viral Lagi! Usai Arteria Dahlan Kini Ada Video Presiden Jokowi Pidato Bahasa Sunda, Netizen: Apa Harus Dipecat?
Viral Lagi! Usai Arteria Dahlan Kini Ada Video Presiden Jokowi Pidato Bahasa Sunda, Netizen: Apa Harus Dipecat? /Tangkap layar//facebook Puisi Sunda

MANTRA SUKABUMI - Polemik video politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dianggap menghina suku Sunda belum usai.

kini beredar video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berpidato menggunakan bahasa Sunda.

Dalam video pidato yang beredar tersebut, terlihat Presiden Jokowi mengawali pidatonya dengan menyapa menggunakan bahasa Sunda.

Baca Juga: Detik-detik Arteria Dahlan Ucapkan Bahasa Sunda saat Rapat di DPR, Begini Pernyataan Lengkapnya

Sontak video Presiden Jokowi berpidato bahasa Sunda itu pun mengundang banyak komentar netizen.

Sambil menyindir Arteria Dahlan, salah satu netizen mengatakan, apakah Presiden Jokowi harus dipecat, karena dalam Pidatonya menggunakan bahasa Sunda.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman facebook Puisi Sunda, berikut ini kalimat yang diucapkan Presiden Jokowi dalam pidatonya menggunakan bahasa Sunda.

"Wilujeung enjing? (Selamat pagi)," ucapnya menyapa para tamu undangan.

"Di dieu simkuring ngaraos tumaninah, kumargi warga na someah tur alus budi (di sini saya merasa bahagia, sebab warganya ramah dan sopan)," sambungnya.

Video tersebut pun banyak dibagikan oleh para netizen. Untuk melihat keseluruhan video silahkan klik link di bawah.

Video lengkap pidato Presiden Jokowi menggunakan Bahasa Sunda.

Baca Juga: Siap Juara di Piala AFF U 23 2022, Shin Tae-yong Luncurkan 28 Pemain Terbaik Timnas Indonesia U-23

Untuk diketahui, sebelumnya Pernyataan Arteria Dahlan soal penggunaan bahasa Sunda pada saat rapat memantik berbagai reaksi dari Orang Sunda.

Dalam rapat kerjanya bersama Jaksa Agung, Arteria Dahlan mengkritik seorang Kajati yang menggunakan bahasa Sunda saat rapat.

Tak sampai disitu, Arteria Dahlan pun secara lantang mendesak agar Jaksa Agung bersikap tegas pada Kajati ini.

"Ada kritik sedikit Pak JA," kata Arteria Dahlan saat rapat di Kompleks Parlemen Senayan, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari salah satu video youtube pada Kamis, 20 Januari 2022.

"Ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," sambungnya.

"Kita ini Indonesia pak. Jadi orang takut kalau omong pakai bahasa Sunda, nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," lanjut dia.

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menyentil Anggota Komisi III DPR RI itu.

Baik Dedi Mulyadi maupun Ridwan Kamil meminta Arteria Dahlan meminta maaf kepada warga Jawa Barat karena dianggap menyakiti suku Sunda itu.

Dedi Mulyadi dalam akun Instagram pribadinya mengatakan penggunaan bahasa Sunda wajar dilakukan sebagai media dialog.

"Wajar saja dilakukan selama yang diajak rapat, yang diajak diskusi, mengerti bahasa daerah yang digunakan sebagai media dialog pada waktu itu," ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga mengatakan jika penggunaan bahasa daeragh juga dilakukan oleh pemimpin di daerah lain.

"Saya lihat di Jawa Tengah juga bupati, wali kota, gubernur sering juga menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya. Ini adalah bagian dari kita menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," lanjutnya.

Baca Juga: Biodata Juri MasterChef Indonesia season 9 Terbaru 2022 Lengkap dengan Zodiak dan Akun Media Sosial

Dedi Mulyadi juga menyindir para pejabat atau pemimpin yang menggunakan bahasa asing namun dianggap biasa saja.

"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi itu," sindirnya.

Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini," kata Kang Emil sapaan akrabnya.

"Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," lanjut Kang Emil.

Dirinya mengaku sangat menyesalkan statement Arteria Dahlan terkait bahasa yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun atau ribuan tahun, menjadi kekayaan Nusantara ini," bebernya.

Karena itu lanjut Kang Emil, permintaan Arteria Dahlan keapda Jaksa Agung untuk memberhentikan jabatan Kajati terlalu berlebihan.

"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z-nya Bahasa Sunda," pungkasnya.

Seperti diketahui, Arteria Dahlan saat rapat dengar pendapat dengan Jaksa Agung meminta untuk mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda.***

Editor: Andriana


Tags

Terkait

Terkini

x