MANTRA PANDEGLANG - Pada 17 Agustus 2021, seluruh masyarakat Indonesia tengah memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.
Seluruh masyarakat memperingati dengan caranya masing-masing, mengingat saat ini situasi pandemi Covid-19 belum juga berakhir.
Salah satunya ialah Ahmad Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus yang mempersembahkan puisi bertema kemerdekaan berjudul Rasanya Baru Kemarin.
Baca Juga: Dragon Ball Super Chapter 75, Spoiler, Berikut ini Link Baca dan Jadwal rilis
Gus Mus melalui akun Instagram pribadinya @s.kakung, mengatakan bahwa puisi dengan judul Rasanya Baru Kemarin telah dia tulis sejak Agustus 1994.
Dalam positingan tersebut, Gus Mus juga menerangkan bahwa dirinya sering revisi puisi tersebut dan terakhir pada tahun 2016.
Tujuan dari revisi tersebut adalah agar puisi bertema kemerdekaan lebih ringkas.
Berikut puisi bertema kemerdekaan dengan judul Rasanya Baru Kemarin karya Gus Mus yang telah Mantrapandeglang.com siapkan untuk Anda.
RASANYA BARU KEMARIN
Rasanya Baru kemarin
Bung Karno dan Bung Hatta
Atas nama kita menyiarkan dengan seksama
Kemerdekaan kita di hadapan dunia.
Rasanya...
Gaung pekik Merdeka kita
Masih memantul-mantul tidak hanya
Dari para jurkam PDI saja.
Rasanya Baru kemarin
Padahal sudah 71! tahun lamanya
Baca Juga: 4 Daftar Nama Paskibraka Pengerek, Pengibar, Pembentang dan Pembawa Bendera Pusaka di Istana 17 Agustus 2021
Pelaku-pelaku sejarah yang nista dan mulia
Sudah banyak yang tiada.
Penerus-penerusnya
Sudah banyak yang berkuasa atau berusaha
Tokoh-tokoh pujaan maupun cercaan bangsa
Sudah banyak yang turun tahta
Taruna-taruna sudah banyak yang jadi
Petinggi negeri
Mahasiswa-mahasiswa yang dulu suka berdemonstrasi
Sudah banyak yang jadi menteri dan didemonstrasi.
Rasanya Baru kemarin
Padahal sudah lebih setengah abad lamanya
Petinggi-petinggi yang dulu suka korupsi
Sudah banyak yang meneriakkan reformasi.
Tanpa merasa risi
Rasanya baru kemarin
Rakyat yang selama ini terdaulat
sudah semakin pintar mendaulat
Pejabat yang tak kunjung merakyat
pun terus dihujat dan dilaknat
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah 71 tahun lamanya
Pembangunan jiwa masih tak kunjung tersentuh
Padahal pembangunan badan
yang kemarin dibangga-banggakan
sudah mulai runtuh
Baca Juga: Nonton Film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' Link Streaming dan Bocoran Sinopsis
Kemajuan semu masih terus menyeret dan mengurai
Pelukan kasih banyak ibu-bapa
Dari anak-anak kandung mereka
Krisis sebagaimana kemakmuran duniawi
Masih terus menutup mata
Banyak saudara terhadap saudaranya
Baca Juga: Ikatan Cinta Spesial Hari Kemerdekaan, Ada Kejutan Spesial dari Al dan Andin
Daging yang selama ini terus dimanjakan
Kini sudah mulai kalap mengerikan
Ruh dan jiwa sudah semakin tak ada harganya
Masyarakat yang kemarin diam-diam menyaksikan
para penguasa berlaku sewenang-wenang
Kini sudah pandai menirukan
Tanda-tanda gambar sudah semakin banyak jumlahnya
Semakin bertambah besar pengaruhnya
Mengalahkan bendera merah putih dan lambang garuda
Kepentingan sendiri dan golongan
sudah semakin melecehkan kebersamaan
Rasanya baru kemarin
Padahal sudah 71 tahun kita merdeka.
Rasanya baru kemarin
Tokoh-tokoh angkatan empatlima
sudah banyak yang koma
Tokoh-tokoh angkatan enamenam sudah
banyak yang terbenam
Tokoh-tokoh angkatan selanjutnya
sudah banyak yang tak jelas maunya
Baca Juga: Nonton Film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' Link Streaming dan Bocoran Sinopsis
Rasanya baru kemarin
(Hari ini ingin rasanya
Aku bertanya kepada mereka semua
Bagaimana rasanya merdeka?
Ingin rasanya
bertanya kepada kalian semua
Sudahkah kalian
Benar-benar merdeka?).
Itulah puisi bertema kemerdekaan karangan Gus Mus. Merdeka!***