Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Akan Terjadi 26 Mei 2021, Cek Lokasi dan Waktu untuk Melihatnya

- 20 Mei 2021, 12:23 WIB
Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Akan Terjadi 26 Mei 2021, Cek Lokasi dan Waktu untuk Melihatnya
Gerhana Bulan Total Super Blood Moon Akan Terjadi 26 Mei 2021, Cek Lokasi dan Waktu untuk Melihatnya /Reuters//Mike Blake/

MANTRA PANDEGLANG - Bertepatan dengan hari waisak, pada 26 Mei 2021 akan terjadi gerhana bulan total Super Blood Moon.

Gerhana Bulan Total tersebut akan terlihat dengan warna merah dan lebih besar dari biasanya. Super Blood Moon atau yang lebih dikenal sebagai gerhana bulan total ini, akan muncul dan terlihat di Indonesia pada 26 Mei 2021.

Namun tidak di semua tempat bisa menyaksikan Super Blood Moon. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), lokasi yang paling jelas untuk melihat Super Blood Moon adalah di Indonesia Timur.

Baca Juga: Baca Online Komik Solo Leveling Chapter 152: Jin-woo dan Pedang Kamish’s Wrath Dragon's Claw

"Lokasi terbaik untuk mengamati adalah di Indonesia bagian Timur," tulis LAPAN, seperti dikutip mantrapandeglang.com dari akun Instagram @lapan_ri, Rabu, 20 Mei 2021.

Hasil tangkap layar akun Instagram LAPAN
Hasil tangkap layar akun Instagram LAPAN @lapan_ri


Gerhana bulan total (GBT) yang akan terjadi pada 26 Mei 2021 akan nampak spesial, karena gerhana bulan kali ini akan beriringan dengan terjadinya perigee. Yakni ketika bulan berada pada jarak terdekatnya bumi.

Bulan akan tampak merah karena pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi, karenanya gerhana bulan total kali ini disebut Super Blood Moon ( bulan merah super ).

GBT (Gerhana Bulan Total) kali ini juga bertepatan dengan detik-detik waisak yakni pada 15 suklapaksa (paroterang) waisaka 2565 Era Budha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13.30/19.13.30 WITA / 20.13.30  WIT dengan jarak 357.461 kilometer dari bumi.

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 Siap Pakai dan Ucapan Selamat Harkitnas k

GBT kali ini dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah Timur-Tenggara, tanpa menggunakan alat bantu apapun, terletak di dekat konstelasi Scorpius.

Durasi fase total gerhana kali ini cukup singkat, yakni sekitar 14 menit 30 detik.

Gerhana Bulan Total terjadi akibat konfigurasi Bulan, Bumi, dan Matahari yang membentuk satu garis lurus dan Bulan berada di sekitar simpul orbitnya (perpotongan antara orbit Bulan dan ekliptika), sehingga Bulan memasuki bayangan umbra Bumi.

Pada fase ini, Bulan akan terlihat oleh penduduk di Bumi berwarna merah darah, sehingga fenomena Gerhana Bulan Total disebut juga sebagai Super Blood Moon.

Fenomena ini menghasilkan penampakan Bulan 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibanding fase mikro.

Nama merah darah sendiri diambil dari rona kemerahan yang muncul saat Bumi melemparkan bayangannya ke seluruh Bulan selama fase Gerhana Bulan Total.

Baca Juga: Jadwal Tayang Program TV RCTI dan RTV 20 Mei 2021, Ikatan Cinta dan Mega Aksi: Perjalanan Kera Sakti

Warna merah itu adalah bayangan Bumi yang berasal dari atmosfer.

Gerhana ini dapat disaksikan ketika bulan terbit dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara lewat konstelasi Scorpius. Jadi, Provinsi Papua akan menjadi wilayah yang kebagian menyaksikan fase awal hingga akhir penumbra.

Sementara Provinsi Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo bagian Timur, Sulawesi Tengah bagian Timur, Kepulauan Selayar dan Sulawesi Tenggara hanya bisa menyaksikan awal sebagian hingga akhir penumbra.

Sementara untuk wilayah seperti Riau bagian Timur hingga Lampung dan Kepulauan Riau, pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Gorontalo bagian Barat hingga Sulawesi Selatan dapat menyaksikan fase awal total hingga akhir penumbra.

Namun perlu dicatat bahwa wilayah lain seperti di Indonesia bagian tengah dan barat tidak bisa menyaksikannya.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini