Pilot Brasil Antonio Sena Terdampar di Hutan Amazon Mampu Bertahan 38 Hari Paska Kecelakaan

- 9 April 2021, 09:40 WIB
Pilot Brasil Antonio Sena Terdampar di Hutan Amazon Mampu Bertahan 38 Hari Paska Kecelakaan
Pilot Brasil Antonio Sena Terdampar di Hutan Amazon Mampu Bertahan 38 Hari Paska Kecelakaan /Pixabay/Military_Material

MANTRA PANDEGLANG - Pilot Brasil Antonio Sena sedang bertugas kala itu menerbangkan Cessna 210 bertopang tunggal di atas Amazon Brasil. Ketika itu mesin tiba-tiba berhenti, sehingga ia kehilangan kendali dan beberapa menit kemudian menemukan tempat di hutan untuk mendarat darurat.

Untungnya Antonio Sena selamat tanpa cedera, tetapi terdampar di tengah hutan hujan terbesar di dunia. Menurut Antonio Sena kecelakaan itu adalah awal dari perjalanan 38 hari yang mengajarinya salah satu pelajaran terbesar dalam hidupnya.

Pilot Antonio Sena di sewa untuk menerbangkan kargo dari kota utara Alenquer ke tambang emas ilegal di hutan hujan, yang dikenal sebagai "California". Dia berhasil membawa pesawat melewati lembah dan mendarat sebaik mungkin.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Wajib yang Baik dan Benar Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW, Sebelum Bulan Ramadhan

Baca Juga: Attack on Titan Chapter 139 Spoilers Alert: Naskah Manga Terakhir telah Diserahkan, Bagaimana Kisahnya?

Dikutip mantrapandeglang.com dari Channel News Asia pada Jumat, 9 April 2021. Pilot Brasil Antonio Sena terbang di ketinggian sekitar 1.000 m, dia tahu ketika mesin berhenti di tengah jalan, dia tidak akan punya banyak waktu.

Antonio bertahan dengan berbalut bensin dia juga mengambil apa pun yang tampaknya berguna mulai dari ransel, tiga botol air, empat minuman ringan, sekarung roti, seutas tali, perlengkapan darurat, lentera, dan dua korek api - dan turun dari pesawat secepat mungkin.

Lima hari pertama, dia mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara di rumahnya di Brasilia, dia mendengar penerbangan penyelamatan di atas kepala yang mencarinya. Tapi vegetasi begitu lebat sehingga penyelamat tidak melihatnya.

Setelah itu, dia tidak mendengar lagi mesin, dan mengira mereka telah menyerahkannya untuk mati.

"Saya sangat terpukul. Saya pikir saya tidak akan pernah bisa keluar, bahwa saya akan mati," katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah