Network
MANTRA PANDEGLANG - Pandemi Covid-19 sampai saat ini belum selesai di Indonesia. Demi mengatasinya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang sampai tanggal 8 Februari 2021.
Hal tersebut dilakukan karena angka kasus mingguan di seluruh provinsi Jawa-Bali menunjukkan peningkatan di seluruh provinsi Jawa-Bali. Hanya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Banten yang mengalami penurunan, namun tidak signifikan.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto menilai bahwa PKM tersebut dilakukan pada waktu yang tepat saat aktivitas ekonomi awal tahun rendah.
Baca Juga: Dalam Upaya Perangi Pandemi Presiden AS Biden Hidupkan Kembali Dukungan untuk WHO
Baca Juga: Perkuat Imun di Tengah Pandemi dengan Konsumsi Jahe
"PKM diberlakukan pada “timing yang tepat” disaat aktivitas ekonomi awal tahun yang secara historis lebih rendah dibandingkan triwulan lainnya. Pengetatan diiringi program mempertahankan daya beli masyarakat melalui Program Perlindungan Sosial yang ditujukan bagi masyarakat menengah kebawah dengan total anggaran tahun 2021 sebesar Rp.110,2 triliun dan dukungan UMKM dengan total anggaran tahun 2021 sebesar Rp48,8 Triliun," jelas Airlangga, dilansir dari laman resmi Kominfo.
PPKM dan vaksinasi menjadi andalan pemerintah saat ini. Airlangga mengatakan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan pengadaan dosis vaksin dari berbagai produsen. Sementara pengadaan vaksin mandiri akan dilakukan secara pararel dengan tidak mengurangi jatah vaksin gratis.
"Vaksinasi diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk beraktifitas dan mempercepat terjadinya herd immunity. Saat ini Pemerintah Indonesia sedang melakukan pengadaan 426,8 juta dosis vaksin dari berbagai produsen yang akan disalurkan secara gratis bagi masyarakat Indonesia dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp66,5 Trilun s.d Rp73,3 Trilun," ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Pelajar, Anak Baru Lahir hingga Lansia 70 Tahun ke Atas Dapat Bansos dari Pemerintah
