MANTRA PANDEGLANG - Dedi Mulyadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI angkat bicara soal wayang.
Dedi Mulyadi atau akrab dipanggil Kang Dedi beri tanggapan soal pernyataan salah satu ustadz yakni Khalid Basalamah yang mengatakan jika wayang adalah tradisi zaman dulu.
Kemudian, Dedi Mulyadi mengatakan dirinya sepakat dengan pernyataan ustadz jika wayang memang haram jika wayang itu dimakan.
Baca Juga: dr Zaidul Akbar Ungkap Khasiat Air Kelapa Tua Bagi Kesehatan: Cocok bagi yang Punya Masalah Jantung
Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi melalui akun Instagram miliknya pada Senin, 14 Februari 2022.
"Saya sepakat dengan pernyataan seorang ustadz bahwa wayang itu haram karena memang haram, kalau dimakan," ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip mantrapandeglang.com dari instagram @dedimulyadi71 pada Senin 14 Februari 2022.
"Oleh sebab itu, tontonlah wayang, tidak perlu dimakan," sambung mantan Bupati Purwakarta 2 periode itu.
Suami Anne Ratna Mustika itu menuturkan jika pernyataan tersebut sangat menggelikan menurut dirinya.
"Ada seorang ustadz yang membuat pernyataan jika wayang itu haram, bahkan kemudian tidak layak dipertontonkan, kalau haram kan tidak boleh di dekati," beber Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi wayang itu untuk ditonton, dimaknai nilai filosofinya serta dipahami nilai-nilai ajarannya yang mengajarkan tentang tata kehidupan manusia.
Baca Juga: Tips Glowing Ala dr Zaidul Akbar, Hindari 1 Bahan ini agar Wajah Tetap Cerah Alami
"Bagaimana memahami kepemimpinan, bagaimana memahami pengabdian sebagai seorang punokawan, dan bagaimana seorang ksatria yang kukuh dalam pendirian, bagaimana dia bahagia ketika mati di medan perang, yakni Gatot Kaca," terang Dedi Mulyadi.
"Bagaimana seseorang kukuh dalam keyakinan, tidak pernah berbohong dalam hidupnya, seperti Darma Kusuma ketika berbohong maka keretanya patah," tambah Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, publik kini tengah ramai dengan virlanya ceramah salah satu ustadz yang menyebut wayang itu haram.
Ia mengatakan jika wayang merupakan tradisi orang zaman dulu yang secara Islam kini sudah dilarang.
Sontak pernyataan itu menuai banyak reaksi dan komentar dari masyarakat yang mengaku tidak setuju dengan pendapat tersebut.***