Isi Teks Proklamasi Versi Tulis Tangan Soekarno dan Mesin Tik Sayuti Melik Lengkap Sejarahnya

17 Agustus 2021, 06:30 WIB
Ketahui perbedaan teks proklamasi hasil tulis tangan Soekarno dengan mesin tik milik Sayuti Melik Lengkap dengan maknanya /kebudayaan.kemendikbud.go.id

MANTRA PANDEGLANG - Berikut isi teks proklamasi versi tulis tangan Soekarno dan versi mesin ketik Sajuti Melik.

Pembacaan teks proklamasi dapat dibacakan pada perayaan upacara kemerdekaan 17 Agustus 2021.

Teks proklamasi adalah sebuah naskah yang yang dapat dibacakan pada Kemerdekaan Indonesia yang menjadi satu agenda penting dalam upacara 17 Agustus. 

Baca Juga: Kumpulan Quotes Bung Karno Tentang Kemerdekaan Cocok untuk Rayakan HUT ke-76 Besok

Dilansir mantrapandeglang.com dari laman cagarbudaya.kemdikbud.go.id pada Senin 16 Agustus 2021. Berikut isi teks proklamasi tulisan tangan Soekarno dan versi ketik Sajuti Melik.

Isi Teks Proklamasi tulisan tangan Soekarno berbunyi:

"Proklamasi

Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-'05.

Wakil2 bangsa Indonesia."

Adapun isi teks proklamasiyang telah diketik Sayuti Melik berbunyi:

"Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05.

Atas Nama bangsa Indonesia.

Soekarno/Hatta”

Baca Juga: 17 Agustus 2021 Kumpulan ucapan Selamat untuk Indonesia Merdeka ke-76 di Hari Besok

Naskah Proklamasi ini ditulis oleh Soekarno pada tepat pada dini hari, Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Tepat di rumah Laksamana Tadashi Maeda yang beralamat di Jalan Meiji Dori, namun kini dikenal dengan nama Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat. 

Naskah proklamasi ini telah dirumuskan oleh 3 orang yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Naskah pada paragraf pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, sedangkan paragraf kedua merupakan usulan Mohammad Hatta. 

Selanjutnya naskah ini dibuat persetujuan pada saat sidang, dengan jumlah anggota keseluruhnya kurang lebih 40 orang. 

Hingga naskah proklamasi ini kemudian disalin oleh Sajuti Melik menggunakan mesin tik.

Baca Juga: 15 Rangkaian Kata-kata Bijak tentang Kemerdekaan yang Bangkitkan Semangat Pada 17 Agustus 2021

Perlu diketahui bahwa naskah tulisan tangan ini sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi, tetapi kemudian diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah.

Burhanuddin menyimpannya sebagai dokumen pribadi, setelah berakhirnya rapat perumusan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada tahun 1995 Burhanuddin Mohammad Diah menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto, dan pada tahun yang sama, naskah disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Adapun untuk mengetahui deskripsi dari

Naskah proklamasi, ditulis pada lembar kertas berwarna putih dari blocknote.

Terdapat lebih kurang 15 lubang pada bagian tengah kertas bekas dimakan serangga. 

Warna kertas berubah menjadi kuning kecoklatan, pada bagian tengah dan bawah terdapat bercak kecoklatan yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan perekat pada cellotape yang mengering. 

Seluruh kalimat masih terbaca jelas. Saat ini permukaan kertas bagian belakang dilapis dengan tisu Jepang agar tidak patah karena kertas sudah getas dan berlubang. 

Baca Juga: 20 Contoh Lomba 17 Agustus di Masa Pandemi Cocok Dimainkan Anak-anak dan Orang Dewasa

Di bagian ini terdapat tulisan tentang pengumuman proklamasi:

"Berita Istimewa.. Berita Istimewa..

Pada hari ini, tgl 17 bln 8, 2605

di Djakarta telah dioemoemkan

proklamasi jg boenjinja Kemerdekaan

Indonesia"

Kertas naskah pernah dilipat empat sehingga bekas lipatannya masih tampak jelas. 

Naskah dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap dan disimpan dalam brankas di ruang bertemperatur khusus Gedung Arsip Stastis, Arsip Nasional Republik Indonesia, Jalan Ampera, Jakarta Selatan.

Pada baris kedua paragraf pertama terdapat bercak berwarna coklat tua yang menutup bagian akhir dari kata "kemerdekaan".***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler