Presiden Jokowi Beri Arahan dalam Peresmian Musrenbangnas 2021

4 Mei 2021, 21:51 WIB
Presiden Jokowi Beri Arahan dalam Peresmian Musrenbangnas 2021 /BPMI

MANTRA PANDEGLANG - Pada Selasa 4 Mei 2021 Presiden Jokowi memberikan arahan khusus dalam peresmian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional "Musrenbangnas" 2021.

Isi dari arahan Presiden Jokowi pada peresmian Musrenbangnas tersebut sebaik apapun perencanaan yang sudah dibuat, harus siap melakukan perubahan secara cepat.

Selain itu, Presiden Jokowi memberi arahan pada peresmian Musrenbangnas bahwa, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dihindarkan.

Baca Juga: Buka Musrenbangnas 2021, Presiden Jokowi Dorong Perencanaan yang Adaptif dan Manfaatkan Iptek

Berikut ini beberapa pesan dan arahan Presiden Jokowi pada peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional "Musrenbangnas".

1. Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 4 Mei 2021.

2. Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran luar biasa dalam perencanaan pembangunan nasional. Presiden mengatakan, sebaik apapun perencanaan yang sudah dibuat, kita juga harus siap untuk melakukan perubahan secara cepat untuk menyesuaikan dengan tantangan dan peluang-peluang.

3. “Yang tidak berubah adalah tujuan utamanya, yaitu untuk menyejahterakan rakyat, untuk memajukan bangsa. Tetapi, caranya sering kali harus berubah karena tantangan dan peluangnya setiap saat juga bisa berubah-ubah," kata Presiden

4. Kedua, sinergi kekuatan bangsa untuk memecahkan masalah yang dihadapi baik masalah kesehatan maupun masalah perekonomian sangat diperlukan. Sejumlah upaya seperti disiplin protokol kesehatan, 3T, dan program vaksinasi massal membutuhkan dukungan dari semua komponen bangsa.

5. Ketiga, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir ini semakin tidak bisa dihindarkan. Menurut Presiden, ketika pelayanan pemerintahan, pendidikan, dan bisnis ritel tidak bisa secara luring, kita harus berubah cepat menggunakan instrumen daring.

6. Dalam menghadapi kompetisi dunia yang semakin ketat, maka kecepatan, ketepatan, dan efisiensi adalah fondasi penting untuk bisa bersaing.

7. Oleh karena itu, Kepala Negara memandang bahwa para perencana harus mempertimbangkan betul-betul perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Baca Juga: Nonton Film The Water Man 2021 Sub Indo: Berikut Jadwal Rilis dan Sinopsisnya

8. Rencana kerja pemerintah di tahun 2022 akan mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Presiden Joko Widodo menekankan bahwa fondasi paling awal dari pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid-19.

9. Di saat yang sama, percepatan belanja pemerintah, terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat perlu terus dilakukan.

10. Di samping itu, Presiden juga meminta jajarannya terus berupaya mendorong agar industri mulai bangkit sehingga para pekerja mulai bekerja, dan sisi permintaan domestik harus ditingkatkan. Tetapi semua itu harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, tanpa tawar-menawar.

11. Sementara itu, reformasi struktural secara besar-besaran juga sudah dimulai dengan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja. Kepala Negara meminta agar semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah harus sinergis dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini.

Baca Juga: KUR Naik Tanpa Jaminan, Capai Rp100 Juta dan Bunga 3 Persen hingga Desember 2021

12. Menurut Presiden, Indonesia juga harus mendapatkan manfaat dari perkembangan dunia yang mengarah ke ekonomi hijau (green economy). Sebagai salah satu paru-paru terbesar dunia, Indonesia juga harus bisa memperoleh manfaat besar dari hutan tropis dan mangrove yang dimiliki.

13. Di penghujung arahannya, Presiden menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif. Pertumbuhan ekonomi juga menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

14. Turut hadir mendampingi Presiden di Istana Negara antara lain, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler