عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata, ‘Rasulullah tidak berangkat pada Idulfitri hingga beliau memakan beberapa kurma, (HR Bukhari).
6. Bertakbir dari Rumah Menuju Tempat Salat
Dalam suatu riwayat disebutkan:
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ المصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ
Artinya: Nabi SAW biasa keluar hendak salat pada hari raya Idulfitri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai salat hendak dilaksanakan.
Ketika salat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir,” (Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
7. Saling Mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri
Ini menjadi amalan Idulfitri berikutnya. Para ulama Salaf terdahulu biasanya mengucapkan selamat dengan kalimat doa:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك