Gus Baha: Bacakan Doa Ini pada Malam 1 Suro atau 1 Muharram 1443 H Dapat Ampunan Dosa Tanpa Istighfar

- 9 Agustus 2021, 20:43 WIB
Kajian Gus Baha tentang manusia bukanlah siapa-siapa di hadapan Allah SWT.
Kajian Gus Baha tentang manusia bukanlah siapa-siapa di hadapan Allah SWT. /Tangkap layar Youtube.com/Santri Gayeng//

MANTRA PANDEGLANG - Gus Baha merupakan ulama karismatik yang dikenal sebagai Al-Quran berjalan.

Bertepatan dengan malam 1 Suro atau 1 Muharram 1443 H, Gus Baha jelaskan doa yang dapat ampunan dosa dari Allah SWT.

Gus Baha katakan jika ingin diampuni dosanya tanpa istighfar bacakan doa ini.

Bacaan doa malam 1 Suro ini Gus Baha jelaskan isinya meminta ampunan tanpa istighfar.

Ijazah doa malam 1 Suro yang diungkapkan Gus Baha ini terdapat dalam kitab I’anatuth Thalibin.

Baca Juga: Link Twibbon Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah yang Menarik dan Kekinian

Menjelang datangnya tahun baru hijriah 1443 H., umat Islam disibukkan dengan berbagai peringatan.

Kegiatan perayaan tahun baru hijriah, biasanya diharapkan dapat meningkatkan gairah keislaman umat.

Dikutip mantrapandeglang.com dari Harakah, jika dalam kalender hijriah, tahun baru jatuh pada 1 Muharram, maka dalam kalender Jawa-Islam, tahun baru jatuh pada tanggal 1 Suro.

Biasanya, masyarakat Islam menyambut kedatangan tahun baru hijriah dengan mengadakan tabligh akbar atau pawai.

Ada yang mengadakan doa bersama sesama umat Islam. Selain doa bersama, ada pula doa yang dipanjatkan secara individu.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun 1 Muharram 1443 Hijriyah Dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Karena itu, tidak heran jika doa awal tahun dan akhir tahun, begitu populer di kalangan masyarakat.

Dalam doa-doa yang dibaca, terdapat ungkapan syukur, pujian kepada Allah, serta permohonan ampunan atau istighfar.

Gus Baha memiliki amalan yang berbeda untuk menyambut tahun baru Islam.

Gus Baha justru mengajarkan amalan yang tidak ada istighfarnya tetapi dapat menghapus dosa.

Amalan tersebut adalah bacaan dan shalat tasbih. Dalam sebuah pengajian, beliau mengatakan,

“Satu shalat yang akan menghapus dosa yang lalu dan yang akan datang. Ini ada ibadah yang menghapus dosa tetapi bentuk wiridnya itu tasbih. Tidak ada istighfarnya.”

“Inilah rahasia kenapa saya mengajarkan tasbih. Sebab ini awal tahun akhir tahun, kita ingin Allah mengampuni dosa kita, awwalahu wa akhirahu, qadimahu wa haditsahu, sirrahu wa alaniyatahu. Kiai-kiai itu mengajarkan.”

Baca Juga: Ucapan 1 Muharram 1443 H Menyentuh Hati dan Twibbon Bingkai Foto Untuk Sambut Selamat Tahun Baru Islam 2021

Gus Baha mengutip kitab penjelasan dalam kitab I’anatuth Thalibin.

عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه – صلى الله عليه وسلم – قال للعباس بن عبد المطلب: ألا أعطيك؟ ألا أمنحك؟ ألا أحبوك بشئ إذا أنت فعلته غفر الله لك ذنبك أوله وآخره، قديمه وحديثه، خطأه وعمده، سره وعلانيته؟ تصلي أربع ركعات تقرأ في كل ركعة فاتحة الكتاب وسورة،
فإذا فرغت من القراءة في أول ركعة وأنت قائم تقول: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، خمس عشرة مرة، ثم تركع فتقولها وأنت راكع عشر مرات، ثم ترفع من الركوع فتقولها قائما عشرا، ثم تسجد فتقولها عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها جالسا عشرا، ثم تسجد فتقولها وأنت ساجد عشرا، ثم ترفع من السجود فتقولها عشرا، فذلك خمس وسبعون في كل ركعة.

Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Abbas bin Abdul Muthallib, “Maukah kamu saya kasih? Maukah kamu saya anugerahi? Apakah kamu tidak senang jika engkau melakukannya, Allah akan mengampuni dosamu, awalnya, akhirnya, yang lama, yang baru, yang tanpa disengaja maupun yang sengaja, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan? Engkau shalat empat rakaat, di setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan satu surat.

Baca Juga: Bacaan Lengkap Niat Puasa Sunnah 1 Muharram 1443 H Teks Arab, Latin dan Artinya

Ketika selesai membaca surat, dan kamu masih dalam keadaan berdiri, engkau membaca “Subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallah wallahu akbar.”

Sebanyak lima belas kali. Kemudian engkau rukuk, engkau dalam keadaan rukuk membaca tasbih itu sepuluh kali. Kemudian berdiri dari rukuk, engkau membacanya sepuluh kali.

Kemudian engkau sujud, engkau baca sepuluh kali. Kemudian berdiri dari sujud, engkau baca sepuluh kali. Lalu engkau sujud, membacanya sepuluh kali dalam keadaan sujud. Kemudian engkau bangkit dari sujud, engkau membacanya sepuluh kali. Semua itu totalnya tujuh puluh lima kali tasbih.***

Editor: Ilham Hambali

Sumber: Harakah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah