Network
MANTRA PANDEGLANG - Sebentar lagi umat Islam akan meninggalakan Ramadhan. Malam puncak hari raya Idul Fitri 1442 H harus diisi dengan berbagai kegiatan ibadah.
Pada malam hari raya Idul Fitri umat Islam mengumandangkan gema takbir mengagungkan Allah SWT.
Pada dasarnya takbiran pada malam hari raya Idul Fitri adalah sebagi bentuk dzikir. Karena dengan bertakbir itu seseorang akan ingat kepada keagungan Allah sang pencipta.
Baca Juga: Asbabun Nuzul Al Quran Surat An Nas, Turun Saat Nabi Muhammad SAW Kena Sihir
Takbir yang dibaca pada saat malam hari raya Idul Fitri termasuk kedalam takbir mursal, karena pembacaan takbir ini tidak terikat waktu dan dianjurkan sepanjang malam.
Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai sahalat lima waktu selama hari raya Idul adha dan hari tasyrik, 11.12 dan 13 Dzulhijjah.
Pembacaan takbir Idul Fitri ini disunnahkan kepada semua umat Islam, baik laki-laki ataupun perempuan, dirumah maupun diperjalanan. Sebagaimana tertulis dalam kitab fathul qarib
ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة
"Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenarmnya matahari malam idul fitri hingga Imam melakukan shalat id."
Terdapat banyak hadis yang menjadi landasan pembacaan takbir hari raya (Idul Fitri/Idul Adha), diantaranya sebagai berikut:
