6 Adab dalam Islam yang Harus Dilakukan Setelah Mimpi Buruk Beserta Dalilnya

- 24 Maret 2021, 11:00 WIB
Ilustrasi adab dalam Islam setelah mimpi buruk
Ilustrasi adab dalam Islam setelah mimpi buruk /Pixabay/ @Stefan Keller

MANTRA PANDEGLANG - Mimpi buruk dapat menyebabkan takut dan cemas. Umumnya, setelah mengalami mimpi buruk, seseorang susah untuk tidur kembali. Hal ini akan berdampak pada aktivitas di siang hari.

Mimpi buruk yang sering juga disebut sebagai nightmares atau parasomnia merupakan kondisi yang umum dan dialami oleh hampir setiap orang. Biasanya mimpi buruk terjadi di antara tengah malam sampai menjelang pagi hari. 

Dalam Islam sudah dijelaskan adab mengenai apa yang harus Anda lakukan apabila mengalami mimpi buruk. Jika tidak diatasi, mimpi buruk yang terjadi dalam waktu yang sering dapat menyebabkan stres.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Hajat, Lengkap dengan Niat dan Doa

Baca Juga: Film Horor 'The Unholly': Spoiler, Trailer, dan Jadwal Tayang

Berikut dalil serta adab yang harus dilakukan apabila mengalami mimpi buruk:

Allah berfirman:

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖفَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚإِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (QS. Az-Zumar: 42)

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

x