Viral Cerita Widya Dililit Ular di Film KKN di Desa Penari, Begini Kisah Ular Dalam Al Quran dan Hadits

12 Mei 2022, 13:40 WIB
Viral Cerita Widya Dililit Ular di Film KKN di Desa Penari, Begini Kisah Ular Dalam Al Qur’an dan Hadits /Twitter/SimpleM81378523

MANTRA PANDEGLANG - Baru-baru ini, warganet dibuat kagum dengan akting yang diperankan oleh Adinda Thomas sebagai Widya saat adegan dililit ular dalam film horor pertamanya, KKN di Desa Penari.

Dalam wawancaranya, Aktris Adinda Thomas sempat menceritakan pengalaman dirinya saat dililit tiga ekor ular sanca seberat 20 kilogram demi sebuah adegan tokoh Widya dalam film KKN di Desa Penari.

Menurut Adinda, adegan dililit ular dalam film KKN di Desa Penari tersebut sangat menantang baginya karena ia adalah orang yang takut dengan ular.

Baca Juga: Spoiler Drama Korea The Sound of Magic Episode 3 : Ah Yi Harus Berjuang Sendirian Untuk Hidup

KKN di Desa Penari mengisahkan tentang sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa terpencil,

namun berakhir tragis saat salah satu dari mereka melakukan hal tak terpuji yang membuat ratu siluman ular penunggu tempat keramat di sana murka dan mengutuk mereka.

Mengenai kisah ular sendiri, Indonesia terkenal dengan iklim tropisnya yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi.

Karena beriklim tropis maka negeri kita ini menjadi surga tersendiri bagi populasi ular di lokasi yang berbeda-beda.

Di sawah, di kebun, di halaman, di sungai, di pesantren bahkan rumah sekalipun tidak luput dari  keberadaannya.

Baca Juga: Tak Selamanya Buruk! Begini 9 Tafsir Mimpi Melihat Pocong Menurut Primbon Jawa

Data maupun fakta serta cerita unik dan aneh seputar ular pun banyak beredar di masyarakat kita.

Mulai dari cerita yang masuk akal maupun mitos, yang ilmiyyah maupun yang khurafat atau ghaib

Lalu bagaimana kisah ular dalam pandangan Islam?

Berikut kisah ular dalam Al Qur’an dan Hadits, sebagaimana dilansir mantrapandeglang.com dari laman bimbingan Islam.com

Kisah ular dalam Al Qur’an telah Allah gambarkan di dalam surat Thaha ayat : 65-71 tentang kisah pertempuran antara nabi Musa ‘alaihissalam melawan para tukang sihir Fir’aun. Dan kisah ini sudah sangat masyhur.

Al Imam Abu Ja’far Ath Thabari ketika menafsirkan kisah tersebut, beliau menukil sebuah riwayat sebagai berikut:

كَمَا: حَدَّثَنَا ابْنُ حُمَيْدٍ، قَالَ: ثنا سَلَمَةُ، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، قَالَ: حُدِّثْتُ عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ، قَالَ: قَالُوا يَا مُوسَى {إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى قَالَ بَلْ أَلْقُوا} [طه: 66] فَكَانَ أَوَّلَ مَا اخْتَطَفُوا بِسِحِرْهِمْ بَصَرَ مُوسَى وَبَصَرَ فِرْعَوْنَ، ثُمَّ أَبْصَارَ النَّاسِ بَعْدُ،
ثُمَّ أَلْقَى كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ مَا فِي يَدِهِ مِنَ الْعِصِيِّ وَالْحِبَالِ، فَإِذَا هِيَ حَيَّاتٌ كَأَمْثَالِ الْحِبَالِ، قَدْ مَلَأْتِ الْوَادِي يَرْكَبُ بَعْضُهَا بَعْضًا

Sebagaimana yang dikabarkan kepadaku oleh Ibnu Humaid, mengabarkan kepadaku Salamah dari Abu Ishaq. Ia berkata Aku diberi kabar oleh Wahb bin Munabbih beliau berkata ketika membaca firman Allah ta’ala :

“Mereka berkata wahai Musa kamu duluan yang melemparkan atau kami duluan yang melemparkan ? Musa berkata: Silahkan kalian melemparkan duluan”. (QS. Taha : 65-66).

Baca Juga: Drama Korea Woori The Virgin Tayang Perdana dengan Awal yang Menjanjikan

Yang pertama kali terkena dampak sihir mereka adalah matanya Musa, kemudian matanya Fir’aun, kemudian matanya manusia yang hadir disana kala itu.

Lantas masing-masing dari para tukang sihir itu melemparkan apa yang mereka pegang berupa tali-tali dan tongkat-tongkat mereka. Tiba-tiba tongkat dan tali tersebut seolah berubah menjadi ular seperti gunung yang memenuhi lembah. Dan ular-ular itu saling tumpang tindih satu sama lain”.
(Tafsir Ath-Thabari ; 16/109).

Lantas Al Imam Abu Ja’far Ath Thabary kembali menukilkan riwayat berikut:

حَدَّثَنَا ابْنُ حُمَيْدٍ، قَالَ: ثنا يَعْقُوبُ، عَنْ جَعْفَرٍ، عَنْ سَعِيدٍ، قَالَ: لَمَّا اجْتَمَعُوا وَأَلْقَوْا مَا فِي أَيْدِيهِمْ مِنَ السِّحْرِ خُيِّلَ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى {فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا} [طه: 68] فَأَلْقَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُبِينٌ، قَالَ: فَتَحَتْ فَمًا لَهَا مِثْلَ الدَّحْلِ، ثُمَّ وَضَعَتْ مِشْفَرَهَا عَلَى الْأَرْضِ وَرَفَعَتِ الْآخَرَ، ثُمَّ اسْتَوْعَبَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَلْقَوْهُ مِنَ السِّحْرِ، ثُمَّ جَاءَ إِلَيْهَا فَقَبَضَ عَلَيْهَا، فَإِذَا هِيَ عَصًا، فَخَرَّ السَّحَرَةُ سُجَّدًا {قَالُوا آمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ} [طه: 70] قَالَ: فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ قَطَعَ الْأَيْدِي وَالْأَرْجُلِ مِنْ خِلَافٍ فِرْعَوْنُ {وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ} [طه: 71] قَالَ: فَكَانَ أَوَّلَ مَنْ صَلَبَ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ فِرْعَوْنُ

“Mengabarkan kepadaku Ibnu Humaid, mengabarkan kepadaku Ya’qub dari Ja’far dari Sa’id ia berkata :

Ketika mereka telah berkumpul dan melemparkan apa yang ada di tangan mereka berupa sihir yang dikhayalkan pada Musa seolah ia adalah ular yang merayap. (Lantas Musa terkejut dan merasakan takut di dalam dirinya) (QS. Taha : 67).

KAMI katakan wahai Musa janganlah engkau takut karena engkau adalah orang yang menang (QS. Taha : 68).

Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, ia akan menelan apa yang mereka perbuat (QS. Taha : 69).

Musa lantas melemparkan tongkatnya. Tiba-tiba tongkat tersebut berubah menjadi ular yang sangat nyata. Ia (Said) berkata :

Ular tersebut membuka mulutnya seperti lubang yang sangat besar. Ia meletakkan bibir bawah di bumi dan mengangkat bibir atasnya ke atas, kemudian menelan semua sihir yang dilemparkan oleh para tukang sihir.

Lantas Musa mendatangi ular tersebut dan menangkapnya tiba-tiba ia berubah menjadi tongkat kembali.

Maka para tukang sihir pun jatuh tersungkur seraya bersujud (Mereka berkata kami beriman terhadap Tuhannya Musa dan Harun) (QS. Taha : 70).

Berkata Fir’aun : “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik (QS. Taha : 71).

Ia (Said) berkata: Orang pertama yang memotong tangan dan kaki secara silang adalah fir’aun (Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik) (QS. Taha: 71).

Dan orang yang pertama kali menyalip manusia pada batang pohon kurma adalah Fir’aun. (Tafsir Ath-Thabari : 16/113).

Baca Juga: Drama Korea Woori The Virgin Tayang Perdana dengan Awal yang Menjanjikan

Adapun kisah ular dalam hadits dijelaskan dari Abu Tsa’labah Al-Khusyany yang berkata :

Dari nabi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْجِنّ على ثَلَاثَة اصناف صنف لَهُم أَجْنِحَة يطيرون فِي الْهَوَاء وصنف حيات وكلاب وصنف يحلونَ ويظعنون

“Jin itu ada tiga jenis, jin yang memiliki sayap dan bisa terbang diudara, jin yang berupa ular dan kalajengking, serta jin yang suka berpindah-pindah”.
(HR. Thabrany, Al-Hakim, Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani dalam Shahihul Jami’ : 3114).

Sementara terdapat kisah mengenai ular berkepala sembilan yang dikisahkan dari Abul Haitsam dari Abu Sa’id Al-Khudzriy radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata:

والذي نفسي بيده انه ليسلط عليه تسعة وتسعون تنيناً، أتدرون ما التنين تسعة وتسعون حية لكل حية تسعة رؤوس ينفخون في جسمه ويلسعونه ويخدشونه الى يوم القيامة

“Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya sesungguhnya penghidupan yang sempit maksudnya adalah diutus kepadanya 99 Tanin – تنيناً – (ular yang sangat besar). Tahukah kalian apa itu Tanin?
Tanin adalah 99 ekor ular, setiap ular memiliki 9 kepala. Mereka akan menyembur pada mayit, menggigit serta mencabik-cabiknya hingga hari kiamat”.

(HR. Baihaqi dalam kitab Itsbatu ‘Adzabil Qabri Hal. 62 Riwayat No. 68 oleh Imam Al-Baihaqi)

Demikianlah kisah ular dalam pandangan Al Qur’an dan hadits.***

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler