7 Amalan yang Dapat Dilakukan Umat Islam Pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Untuk Keberkahan

29 April 2022, 16:00 WIB
7 Amalan yang Dapat Dilakukan Umat Islam Pada Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah Untuk Keberkahan /PIXABAY/mohamed_hassan

MANTRA PANDEGLANG - Berikut 7 amalan Hari yang Dapat Dilakukan Umat Islam pada hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriah.

Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka Idul Fitri 2022 atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi.

Baca Juga: Inilah Keutamaan Idul Fitri 1443 Hijriah Salah Satunya Dapatkan Ampunan dari Allah SWT

Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi yang berbeda.

Pada hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah Terdapat beberapa amalan yang bisa dilakukan saat lebaran, Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Jumat 29 April 2022.

1. Mengisi Malam dengan Ibadah

Memperbanyak amalan di malam Idulfitri bisa dilakukan dengan membaca Alquran, membaca takbir, membaca tasbih, dan istigfar.

Ini bisa dilaksanakan setelah salat Isya sampai salat Subuh. Selain itu, dapat juga dengan melakukan salat Isya berjamaah.

Atau juga melakukan salat Subuh berjamaah. Hal ini sesuai dengan salah satu hadis saat Rasulullah SAW saat bersabda:

من قام ليلتي العيد، محتسباً لله تعالى، لم يمت قلبه يوم تموت القلوب

Artinya: Barang siapa yang mengisi malam hari raya dengan memperbanyak ibadah maka Allah akan menghidupkan hatinya di saat semua hati manusia mati,(HR Ibnu Majah).

2. Mandi

Mandi hari raya sunah untuk dilakukan, meski tidak bertujuan untuk menghadiri salat Id, misalnya bagi perempuan yang sedang haid atau nifas.

Waktu sunahnya mandi tersebut mulai dari pertengahan malam, sampai terbenamnya matahari pada hari raya.

Namun, yang lebih utama adalah mandi yang dilakukan setelah salat Subuh.

Dari riwayat dari Ibnu ‘Umar RA:

عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى

Artinya: Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang,(HR Malik).

3. Berangkat Pagi dan Berjamaah

Habib Syekh Hasan al Kaff berkata.

ويندب تطويله ليكثر الاجر بكثرة الخطا

Artinya: Disunahkan memanjangkan jalan berangkat ke tempat salat Idulfitri, untuk memperbanyak coretan pahala di sisi Allah.

Bagi selain imam, disunahkan untuk berangkat awal setelah salat Subuh ke lokasi salat Id.

Sedangkan bagi imam, disunahkan berangkat pada saat masuknya waktu salat.

Berangkat salat Id berjamaah dengan berjalan kaki dengan tenang melalui jalan yang jauh, dan ketika pulang melalui rute jalan berbeda yang lebih pendek.

4. Memperhatikan Kebersihan Diri

Mencukur rambut, memotong kuku, dan menghilangkan bau yang tidak sedap juga menjadi amalan Idulfitri.

Ini dimaksudkan untuk mengutamakan kebersihan saat akan salat.

Baca Juga: Simaklah Tatacara Khutbah Idul Fitri 1443 Hijriah Salah Satunya Baca Takbir Sebanyak 9 Kali

Mengunakan memakai wangi-wangian dan pakaian yang bagus juga disunahkan, tapi tidak memaksakan. Yang utama adalah berada dalam keadaan bersih.

Terdapat hadis tentang pakaian khusus Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir RA, dia berkata:

كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُبَّةٌ يَلْبَسُهَا لِلْعِيْدَيْنِ وَيَوْمِ الجُمُعَةِ

Artinya: Nabi SAW memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idulfitri dan Iduladha, juga untuk digunakan pada hari Jumat. (HR Ibnu Khuzaimah).

5. Makan Sebelum Salat Idulfitri

Ini termasuk ke dalam amalan Idulfitri sesuai sunah lainnya. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid:

أجمَعوا على أنه يُستحبُّ أن يُفطر في عيد الفطر قبل الغُدوِّ إلى المصلَّى، وألَّا يُفطرَ يومَ الأضحى إلَّا بعد الانصرافِ من الصَّلاة

Artinya: Mayoritas ulama sepakat bahwa hukumnya sunah bahwa makan terlebih dahulu pada pagi sebelum pergi ke salat Idulfitri, sedangkan untuk salat Iduladha sebaliknya, makan sunah hukumnya setelah salat Iduladha.

Hal ini juga sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata, ‘Rasulullah tidak berangkat pada Idulfitri hingga beliau memakan beberapa kurma, (HR Bukhari).

6. Bertakbir dari Rumah Menuju Tempat Salat

Dalam suatu riwayat disebutkan:

كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّرُ حَتَّى يَأْتِيَ المصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْرَ

Artinya: Nabi SAW biasa keluar hendak salat pada hari raya Idulfitri sambil bertakbir sampai di lapangan dan sampai salat hendak dilaksanakan.

Ketika salat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir,” (Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).

7. Saling Mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri

Ini menjadi amalan Idulfitri berikutnya. Para ulama Salaf terdahulu biasanya mengucapkan selamat dengan kalimat doa:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

(Taqabbalallahu minna wa minkum)

Artinya: Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian.

Dari Jubair bin Nufair berkata: “Bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari Id (Idulfitri atau Iduladha), satu sama lain saling mengucapkan: ‘Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian), (Fath Al-Bari).

Namun, ucapan selamat di hari raya sebenarnya tidak memiliki aturan khusus. Apapun ucapan selamatnya, selama maknanya tidak keliru bisa dipakai.***

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler