Jelang Ramadhan 1443 H, Inilah 3 Hal yang Harus Dipersiapkan Umat Islam pada Bulan Suci Penuh Keberkahan

13 Maret 2022, 21:00 WIB
3 hal yang harus dilakukan umat islam di bulan Ramadhan /Pexels.com/Ahmed Aqtai

 

MANTRA PANDEGLANG - Berikut akan kami bagikan apa saja yang bisa anda siapa kan menjelang bulan Ramadhan 1443 H, bulan suci penuh keberkahan.

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan bagi umat Islam, maka umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amal di bulan ini.

Banyak keutamaan di bulan Ramadhan ini yang tentunya sebagai seorang yang beriman kita patut bergembira akan datangnya bulan Ramdhan.

Baca Juga: Akses Link Nonton Young Lady and Gentleman Episode 49 sub Indo di VIU Jangan Dramaqu Drakorindo

Jika mau sadar diri tentu kita masih kurang banget dalam beribadah dan masih saja berbuat maksiat hingga itu sia-sia.

Nah, sudah tentu senang ketika dikaruniai umur sampai di bulan Ramadhan tahun ini kan?

Maka kita bisa perbaiki amalan kita pada bulan ini, sebab amal ibadah akan dilipatgandakan pula serta dijanjikan diampuni dosa.

Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Minggu, 13 Maret 2022 berikut ini persiapan yang bisa dipersiapkan menjelang bulan Ramadhan.

PERSIAPKAN BEKAL RAMADHAN

Bekal apa yang perlu kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan? Tentu harus disiapkan, jangan asal.

Hal ini tentu juga bukan bekal seperti resep kue, belanja ke pasar dan lain sebagainya.

Sebab bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan, sehingga sudah seharusnya kita berjuang untuk mendapatkan keutamaan itu.

Dengan demikian semoga dengan persiapan bekal yang matang, kita bisa memaksimalkan diri kita untuk memperoleh keutamaan-keutamaan bulan suci Ramadhan.

Berikut 3 bekal yang kita persiapkan jelang bulan Ramadhan:

1. Bekal Ilmu

Maka agar ibadah kita menuai manfaat, berfaedah, dan tidak asal-asalan kita perlu tahu ilmunya.

Sebagaimana Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata:
"Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan." (Al Amru bil Ma'ruf, hal. 15).

Maka jika tidak tahu akan hukum puasa, bisa jadi puasa kita rusak.

Sehingga ketika tidak tahu apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa kehilangan pahala yang banyak.

Kemudian jika tidak tahu jika maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya dapat lapar dan dahaga saja saat puasa.

Ketika kita tidak tahu jika dzikir bareng-bareng entah sehabis shalat lima waktu atau di antara tarawih atau sehabis witir, itu tidak ada dalilnya, akhirnya yang didapat hanya rasa capek karena tidak menuai pahala.

Maka ingatlah syarat diterimanya ibadah bukan hanya ikhlas.

Sebab ibadah bisa diterima jika mengikuti tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, alias ada landasan dalilnya.

2. Memperbanyak Taubat

Ini yang dianjurkan oleh para ulama kita, maka sebelum memasuki bulan Ramadhan, perbanyaklah taubat dan istighfar.

Semoga di bulan Ramadhan ini kita senantiasa bisa menjadi orang yang lebih baik.

Maka kejelekan dahulu hendaklah kita tinggalkan dan ganti dengan kebaikan di bulan Ramadhan.

Kemudian ingatlah bahwa syarat taubat yang dijelaskan oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir rahimahullah:

"Menghindari dosa untuk saat ini. Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya."(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14:61).

Sehingga inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni.

Semoga saja Allah SWT menerima taubat-taubat kita sebelum memasuki waktu barokah di bulan Ramadhan sehingga kita pun akan mudah melaksanakan kebaikan.

Adapun diantara do'a untuk meminta segala ampunan dari Allah adalah do'a berikut ini:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى

Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii

Artinya : "Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan) (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).

Mungkin saja selama ini ada kebiasaan maaf-maafkan di tengah-tengah kaum muslimin menjelang Ramadhan.

Ingatlah bahwa meminta maaf itu memang disyariatkan terhadap sesama apalagi ketika berbuat salah, betul memang bentuk taubatnya adalah minta dimaafkan.

Akan tetapi bukan jadi kelaziman setiap orang harus minta maaf padahal tidak ada salah apa-apa.

Apalagi kelirunya lagi jika hal ini dianggap kurang afdhol jika tidak dijalani menjelang Ramadhan.

3. Memohon Kemudahan dari Allah

Selain dua hal di atas, kita juga harus pahami bahwa untuk mudah melakukan kebaikan di bulan Ramadhan, itu semua atas kemudahan dari Allah.

Saat kita terus pasrahkan pada diri sendiri, maka ibadah akan menjadi sulit untuk dijalani. Karena diri ini sebenarnya begitu lemah.

Oleh sebab itu, maka hendaklah kita banyak bergantung dan tawakal kepada Allah dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan.

Teruslah memohon do'a pada Allah SWT agar kita mudah menjalankan berbagai bentuk ibadah baik shalat malam, ibadah puasa itu sendiri, banyak berderma, mengkhatamkan atau mengulang hafalan Qur'an dan kebaikan lainnya.

Adapun do'a yang bisa kita panjatkan untuk memohon kemudahan dari Allah adalah sebagai berikut.

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa

Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah". (Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3:255).

Kemudian dikeluarkan pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ

"Allahumma inni as-aluka fi'lal khoiroot wa tarkal munkaroot." (Ya Allah, aku memohon pada-Mu agar mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran). (HR. Tirmidzi no. 3233, shahih menurut Syaikh Al Albani).

Demikian semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.****

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler