Bacaan Doa Turun Hujan, Hujan Lebat, dan Setelah Hujan Reda dalam Tulisan Arab, Latin dan Artinya

25 Februari 2022, 09:10 WIB
Bacaan doa turun hujan lebat dan setelah hujan /Pexels/Mario Cuadros/

MANTRA PANDEGLANG - Simak inilah bacaan doa saat hujan turun dan hal yang harus dilakukan menurut anjuran Rasulullah Saw.

Hujan merupakan suatu anugerah dari Allah SWT bagi kehidupan manusia, khususnya bagi sebagian daerah yang sulit mendapat air ini adalah keberkahan tiada tara.

Tetapi saat turun hujan, maka hendaklah kita selalu mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan keberkahan kepada kita semua.

Baca Juga: Bacaan Al Quran Surat Al Kahfi Ayat 1-38 Lengkap Tulisan Arab Latin dan Artinya

Tak hanya itu, sebagai umat manusia hendaklah kita selalu bersikap baik saat hujan, jangan lah mengungkapkan kata-kata yang tidak lazim dan malah menyinggung Allah SWT.

Berikut ini kami sajikan bacaan doa saat turun hujan, hujan lebat dan setelah hujan reda lengkap tulisan Arab, latin dan artinya serta amalan dan keutamaan yang harus dilakukan.

Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Jumat, 25 Februari 2022 berikut bagaimana baiknya bersikap saat hujan dan amalan doanya.

1. Menjalankan sunnah Nabi

Orang yang memperoleh pahala adalah mereka yang menjalankan sunnah Nabi ketika hujan turun dan tidak mencela turunnya hujan.

Adapun salah satu sunnah Nabi ialah membaca doa ketika hujan.

Hal ini sebagaimana Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau berkata: "Nabi Muhammad Saw ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan:

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surat Al-Waqiah Setelah Shalat Dhuha, Dapat Perlancarkan Rezeki Salah Satunya

Doa saat turun hujan
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا

"Allahumma shoyyiban nafi’an"

"Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat" (HR. Bukhari no. 1032).

اَللَّهُمَّ أَسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ

Allahummasqinaa ghaitsam mughiitsam marii-am marii'an naafi'an ghaira dharrin 'aajilan ghaira aajil

Artinya: "Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, menyubutkan tanaman, bermanfaat, dan tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda" (HR Abu Dawud).

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا ، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa, allahumma agitsnaa

Artinya: "Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan. Ya Allah, berilah kami hujan".

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Allahummasqi 'ibaadaka wa bahaa-imika wansyur rohmataka wa ahyi baladakal mayyit

Artinya: "Ya Allah, berilah hujan kepada hamba-hambaMu, hewan ternak, berilah rahmatMu dengan merata, dan suburkan bumiMu yang tandus".

Doa setelah turun hujan
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللـهِ ورَحْمَتِهِ

"Muthirnaa bifadhlillahi wa rahmatihi."

Artinya: "Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya. (HR Bukhari).

Baca Juga: Inilah 4 Amalan Penghapus Dosa Zina, Salah Satunya Perbanyak Dzikir dan Istighfar

2. Tidak melakukan apa-apa

Orang yang tidak mendapat apa-apa adalah mereka yang tidak mencela hujan dan tidak pula menjalankan sunnah Nabi.

Namun diantara mereka ada yang merugi sebab mengetahui sunnah Nabi Muhammad Saw, tetapi tidak mengamalkannya karena enggan atau lupa.

3. Jangan mencela datangnya hujan

Mereka yang mendapat dosa adalah mereka yang tidak mensyukuri nikmat Allah dengan mencela turunnya hujan.

Hal tersebut sangat disayangkan, sebab setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan nikmat dari Allah SWT.

Namun ketika turunnya hujan, mungkin merasa diganggu aktivitasnya sehingga keluarlah kata-kata celaan, seperti: "Aduh! Hujan lagi, hujan lagi menghambat pekerjaan saja."

Padahal di dalam hadist Rasulullah Saw pernah bersabda:

"Manusia menyakiti Aku, dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Padahal hujan adalah nikmat dari Allah SWT, maka jika mencelanya berarti ia telah mencela nikmat Allah SWT.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw:

"Sesungguhnya ada seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dia pikirkan, lalu Allah mengangkat derajatnya disebabkan perkataannya itu.

Dan ada juga seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang membuat Allah murka dan tidak pernah dipikirkan bahayanya lalu dia dilemparkan ke dalam jahannam."

(HR. Bukhari no. 6478)

Demikian semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, dan jangan lupa untuk selalu mengamalkan kebaikan ini.***

Editor: Ajeng R H

Tags

Terkini

Terpopuler