Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap dengan Bacaan Niat dan Terjemahannya

21 Februari 2022, 19:20 WIB
Tata cara shalat jenazah lengkap doanya /

MANTRA PANDEGLANG - Berikut ini akan kami bagikan tata cara shalat jenazah lengkap dengan bacaan niat dan terjemahan.

Shalat jenazah sama seperti shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadas besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.

Sebelum di shalat kan, mayat sudah terlebih dahulu dimandikan dan dikafani.

Baca Juga: Trending di Twitter, Inilah Profil dan Biodata Lengkap Wendy Red Velvet Lengkap Usia hingga Akun Instagram

Ada baiknya letak mayat sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas kubur atau salat ghaib.

Adapun rukun salat jenazah antara jenazah laki-laki dan perempuan pun berbeda, termasuk dilakukan secara berjamaah maupun sendirian.

Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Senin, 21 Februari 2022 berikut ini penjelasan rukun-rukunnya lengkap dengan terjemahan.

1. Niat

Niat ini bisa dilafadzkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram, seperti halnya yang berlaku dalam melaksanakan niat pada shalat fardhu.

Adapun lafadz bacaan niat melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah berjenis kelamin laki-laki adalah sebagai berikut:

Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: "Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’âlâ."

Baca Juga: 8 Arti Mimpi Dililit Ular Lengkap dengan Tafsir dan Maknanya Bagi Kehidupan

Adapun bacaan niat shalat sendirian dan jenazah berkelamin perempuan, lafadz niat yang diucapkan adalah sebagai berikut:

Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya: "Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’âlâ."

Disaat shalat jenazah berjamaah dan menjadi makmum, maka melafadzkan niat berikut ini, baik jenazah laki-laki ataupun perempuan:

Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’âlâ.

Artinya, "Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’âlâ."

2. Berdiri

Shalat jenazah sendiri wajib dilakukan dengan cara berdiri, sebab shalat jenazah tergolong shalat fardhu, sedangkan setiap shalat fardhu wajib dilaksanakan dengan cara berdiri.

Namun ketika seseorang memang tidak mampu berdiri karena sedang sakit, maka shalat bisa dilakukan dengan cara duduk seperti halnya ketentuan yang terdapat dalam shalat lima waktu.

3. Takbir empat kali

Jumlah takbir dalam shalat jenazah harus dilafadzkan sebanyak empat kali, ini termasuk takbiratul ihram.

Namun jika tidak cukup empat kali maka shalat dianggap tidak sah.

Hal ini sebagaimana pada shalat fardu lima kali, disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak saat berseru takbir.

Baca Juga: Baca Shalawat Penghafal Ilmu Lengkap dengan Tulisan Latin Terjemahan, Khasiat hingga Cara mengamalkannya

Ketika melakukan takbir maka akan diselingi dengan beberapa bacaan doa.

Setelah melakukan takbir pertama kita dianjurkan untuk membaca Surat Al-Fatihah, takbir kedua membaca shalawat, takbir ketiga dan keempat membaca doa.

4. Membaca Surat al-Fatihah

Adapun membaca Surat al-Fatihah dilakukan setelah takbir pertama (takbiratul ihram).

Namun sebaiknya membaca Surat al-Fatihah dengan cara suara dilirihkan.

Kemudian membaca ta’awwudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat).

Adapun ketika shalat jenazah tidak disunahkan membaca do'a Iftitah karena dianggap terlalu panjang (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, hal. 342).

5. Membaca Shalawat

Bacaan shalawat ini dibaca setelah takbir kedua, dan bacaan shalawat ini minimal bisa mencukupi sahnya shalat jenazah adalah sebagai berikut:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad."

Sedangkan bacaan shalawat yang paling sempurna adalah bacaan Shalawat Ibrahimiyah, yakni shalawat yang dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat fardhu lima waktu, yaitu sebagai berikut:

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung."

6. Mendoakan Jenazah

Adapun mendoakan jenazah ini dilakukan setelah takbir ketiga dan minimal bacaan doa yang bisa dibaca untuk jenazah laki-laki adalah:

Allâhumaghfir lahu.

Artinya, "Ya Allah, ampunilah dia (laki-laki)."

Baca Juga: Baca Shalawat Penghafal Ilmu Lengkap dengan Tulisan Latin Terjemahan, Khasiat hingga Cara mengamalkannya

Jika ingin lebih sempurna maka bacaannya adalah: Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Kemudian minimal bacaan doa ketika jenazah untuk perempuan adalah membaca doa berikut ini:

Allâhumaghfir lahâ.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia (perempuan)."

Jika ingin membaca doa yang lebih sempurna, maka bacaannya adalah Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr.

Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka."

Setelah selesai membaca doa di atas, orang yang melaksanakan shalat jenazah melanjutkan shalatnya dengan melakukan takbir yang keempat.

Dalam situasi ini maka disunnahkan untuk membaca doa berikut ini.

- Untuk jenazah laki-laki:

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu

Artinya: "Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

- Untuk jenazah perempuan:

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ

Artinya: "Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia."

7. Membaca Salam

Terakhir membaca salam yang dilakukan setelah membaca doa yang dilafadzkan setelah takbir keempat.

Sebagaimana bacaan salam pada shalat jenazah ini persis seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu.

Kemudian menghadapkan wajah ke arah kanan pada saat bacaan salam pertama dan menghadapkan wajah ke kiri pada saat salam kedua merupakan sunnah yang berlaku dalam pelaksanaan salat jenazah maupun shalat fardhu.

Demikian semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.***

Editor: Ajeng R H

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler