Surat An-Nisa Ayat 59, Berikut Kandungan dan Intisari Tafsir

22 Juni 2021, 16:33 WIB
Surat An-Nisa Ayat 59, Berikut Kandungan dan Intisari Tafsir /Pexels/ali burhan

MANTRA PANDEGLANG - Surat An-Nisa ayat 59 berisi tentang ketaatan dan sumber hukum Islam. Surat An-Nisa merupakan surat Madaniyah karena diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Surat An Nisa ayat 59 berisi tentang perintah kepada manusia untuk taat kepada Allah, Rasul dan para pemimpin diantara manusia. Sehingga para pemimpin sebenarnya adalah penerus perjuangan para rasul utusan Allah sekaligus menjadi khalifah di muka bumi.

Surat An-Nisa ayat 59 sering kali digunakan sebagai dalil hukum sumber Islam dalam ilmu jinayah dan siyasah ilmu hukum Islam, berikut kandungan dan intisari tafsir. 

Baca Juga: Amalan Ringan Hari Jumat, dari Membaca Surah Al Kahfi hingga Perbanyak Baca Sholawat

Surat An Nisa (النساء) adalah surat ke-4 dalam Al Quran. Ia merupakan surat Madaniyah. Apa saja isi kandungan surat An Nisa ayat 59, berikut ini penjelasannya. Dikutip mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada Selasa 22 Juni 2021.

Surat An Nisa Ayat 59
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An Nisa: 59)

Intisari Tafsir Surat An Nisa Ayat 59
Surat An Nisa ayat 59 memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan di sini adalah ketaatan mutlak yang tidak bisa ditawar-tawar. Ketaatan harga mati.

Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, Allah wajib ditaati. Di antara hak prerogratif uluhiyah adalah membuat syariat. Maka, syariat-Nya wajib dilaksanakan. Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan wajib taat pula kepada Rasulullah.

Ibnu Katsir menjelaskan, taat kepada Allah adalah mengikuti ajaran Al Quran. Sedangkan taat kepada Rasulullah adalah dengan mengamalkan sunnah-sunnahnya.

Orang-orang yang beriman juga diperintahkan taat kepada ulil amri. Yaitu para pemimpin kaum muslimin dan para ulama. Ketaatan kepada ulil amri harus dibingkai dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh bertentangan. Tidak boleh taat jika diperintah untuk bermaksiat.

Baca Juga: Berisi Tentang Adanya Dua Golongan di Dunia, ini Kandungan Surat Yusuf Ayat 40-41

Surat An Nisa ayat 59 juga menegaskan kedudukan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum Islam. Jika ada yang diperselisihkan di antara manusia mengenai masalah pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya, maka harus dikembalikan kepada Al Quran dan Hadits.

Perintah mengembalikan perselisihan kepada Al Quran dan hadits ini ditujukan kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Menunjukkan bahwa siapa yang tidak menyerahkan keputusan hukum kepada Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya di saat berselisih pendapat, ia bukan orang yang
beriman kepada Allah dan hari akhir.

​Menjadikan Al Quran dan Hadits sebagai sumber hukum serta kembali kepada keduanya akan membawa kebaikan. Yakni lebih baik akibatnya dan penyelesaiannya.

Isi Kandungan Surat An Nisa Ayat 59
Berikut ini isi kandungan Surat An Nisa ayat 59 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

Orang-orang yang beriman wajib taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jika ulil amri memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Rasulullah atau untuk bermaksiat kepada Allah, maka tidak ada kewajiban taat kepadanya.

Baca Juga: Surah Ad-Dhuha Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

Al Quran dan hadits adalah sumber hukum Islam. Ketika ada hal-hal yang diperselisihkan, harus dikembalikan kepada keduanya.

Menjadikan Al Quran dan hadits sebagai sumber hukum dan mengembalikan kepada penilaian keduanya ketika terjadi perselisihan adalah bukti keimanan. Orang yang tidak mau menjadikan Al Quran dan hadits sebagai hakimnya, keimanannya dipertanyakan.

Kembali kepada Al Quran dan hadits akan menghasilkan penyelesaian yang lebih baik dan membawa keberkahan.

Demikian isi kandungan Surat An-Nisa ayat 59. Semoga bermanfaat dan mengokohkan kita komitmen kita mengamalkan Al Quran dan Sunnah.***

Editor: Neng Tita Tania

Tags

Terkini

Terpopuler