Puasa Syawal dan Qadha Ramadhan, Berikut Hukum Menggabungkan Keduanya

17 Mei 2021, 07:21 WIB
Ilustrasi kurma// Puasa Syawal dan Qadha Ramadhan, Berikut Hukum Menggabungkan Keduanya /Pexels/Naim Benjelloun

MANTRA PANDEGLANG - Berikut ini hukum menggabungkan puasa syawal dan qadha ramadhan.

Puasa Syawal merupakan kesunnahan bagi setiap muslim, mendapatkan pahala jika dekerjakan dan tidak dapat apa-apa jika tidak dilaksanakan.

Sedangkan puasa ramadhan wajib bagi setiap muslim, harus meng-qadha jika terhalang sebelumnya.

Baca Juga: Jadwal Acara GTV Hari Ini 17 Mei 2021: Ada The Spongebob Squarepants Movie, Abdel dan Temon Reunian

Lalu, bagaimanakah hukum puasa syawal jika digabungkan dengan qadha Ramadhan.

Seorang muslim wajib mengganti atau meng-qadha puasa ramadhan bila sebelumnya terhalang berpuasa di bulan suci tersebut karena uzur syar'i.

Akan tetapi, bila seorang muslim menggganti puasa ramadhan di bulan syawal dan menggabungkannya dengan niat puasa sunnah syawal.

Kemudian apa hukumnya jika puasa syawal digabungkan dengan qadha ramadhan?

Para ulama berbeda pendapat terkait hal itu. Mazhab Hanafi berpendapat, jika seseorang menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib, maka yang dianggap adalah puasa sunnahnya.

Hal ini karena adanya perbedaan antara puasa wajib dan sunnah, dan ini menimbulkan kelalaian dalam niat orang tersebut.

Sehingga, menurut mazhab Hanafi, puasa yang dilakukan menjadi sunnah.

Pendapat kedua datang dari mazhab Maliki, sebagian besar mazhab Syafii, dan Hanbali.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari ini Senin 17 Mei 2021, Lengkap Mulai dari Net TV, RCTI, SCTV, GTV dan MNCTV

Mereka berpendapat, penggabungan niat puasa Syawal dan puasa qadha Ramadhan adalah sah.

Dalil yang digunakan adalah apa yang diriwayatkan dari Al-Aswad bin Qais, dari ayahnya, dari Umar bin Khattab.

Sedangkan pendapat ketiga, datang dari sebagian mazhab Syafii dan apa yang diriwayatkan oleh para pengikut Imam Ahmad bin Hanbal.

Dalam pendapat ini, tidak boleh menggabungkan niat puasa Syawal dan puasa qadha Ramadhan.

Puasa wajibnya, dalam hal ini qadha Ramadhan, menjadi batal karena kurangnya penegasan niat untuk mengganti puasa Ramadhan.

Atas adanya perbedaan pendapat di kalangan ulama, mantan mufti Mesir yang juga anggota Dewan Ulama Senior Syekh Ali Jum'ah, menyampaikan seorang Muslim boleh menggabungkan niat puasa Syawal dan puasa qadha Ramadhan sehingga yang bersangkutan memperoleh dua pahala.

Baca Juga: Nonton Anime Seven Knights Revolution: The Hero's Successor Eps 7, Berikut Link Streamingnya

Meski begitu, Syekh Jum'ah menekankan, "Lebih sempurna dan lebih utama jika kedua puasa tersebut dilakukan secara terpisah."

Sebab menurutnya, mendapat pahala ganda bukan berarti memperoleh pahala secara penuh.***

Editor: Emis Suhendi

Tags

Terkini

Terpopuler