Hukum Puasa Syawal Menurut Pendapat Ulama Beserta Keutamaan Melaksanakannya

8 Mei 2021, 18:40 WIB
Hukum Puasa Syawal Menurut Pendapat Ulama Beserta Keutamaan Melaksanakannya /Pexels/Olya Kobruseva/

MANTRA PANDEGLANG - Dalam menghukumi puasa Syawal, ulama berpendapat bahwa hukum puasa Syawal adalah sunnah.

Namun jika puasa Syawal tersebut di nadzarkan, maka menurut pendapat para ulama hukum-Nya menjadi wajib dan tidak boleh ditinggalkan.

Puasa Syawal yaitu puasa enam hari pada bulan Syawal. Terdapat beberapa keutamaan bagi yang melaksanakannya.

Baca Juga: Khutbah Idul Fitri 1442 H atau 2021 Terbaik, Tema: Rayakan Lebaran dengan Saling Memaafkan dan Saling Peduli

Baca Juga: Lirik Lagu Aku Mencari Cinta, Kolaborasi Ariel Noah Feat Bunga Citra Lestari 'BCL'

Mengutip dari kitab 'Marhaban ya Ramadhan', berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Syawal, sebagi berikut:

1. Sama dengan puasa setahun penuh

Diantara keutamaan puasa Syawal adalah orang yang melaksanakannya sama dengan puasa setahun penuh. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

من صام رمضان ثم اتبعه ستا من شوال فذاك صيام الدهر (رواه مسلم)

Man Shama Ramadhana Tsumma Atba'ahu Sittan Min Syawalin Fadzaka Siyamud Dahri

Arrinya: "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka sama dengan puasa setahun penuh. ( HR Muslim ).

2. Sebagai penyempurna puasa Ramadhan

Seperti diketahui, bahwa ibadah sunnah sebagai penyempurna ibadah-ibadah wajib. Seperti sholat rawatib (qabliyah ba'diyah), sebagai penyempurna sholat wajib.

Begitu juga dengan puasa sunnah Syawal, maka bisa jadi penyempurna dari puasa wajib yaitu Ramadhan.

Karena tidak menutup kemungkinan, puasa Ramadhan yang kita laksanakan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kita harus menambalnya dengan puasa sunnah.

Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: “Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta’ala berfirman, ‘Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?’ Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya” (HR at-Tirmidzi).

3. Sanggup melaksanakan puasa Syawal sebagai tanda diterimanya puasa Ramadhan

Sudah menjadi sunnatullah, jika Allah mnerima amal ibadah seseorang, maka Allah akan memberikan taufiq kepadanya untuk melaksanakan amal kebaikan setelah itu.


Sebagian ulama mengatakan:

ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها

Baca Juga: 17 Link Twibbon Tema ‘Tidak Mudik’ dan Cara Mudah untuk Bisa Mendapakannya

Baca Juga: Niat Puasa Syawal dan Keutamannya Lengkap Menurut Hadits, Bisa Dilakukan Sehari Setelah Lebaran

Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan.

4. Sebagai tanda syukur kepada Allah

Melaksanakan puasa Syawal adalah sebagai bentuk syukur kita kepada Allah atas segala anugrah yang diberikannya.

Mampu melaksanakan puasa Ramadhan dengan segala macam ibadah di dalamnya seperti sholat tarawih, sodaqoh, zakat dan amal lainya, tidak luput dari kasih sayang dan anugrah Allah yang diberikan kepada kita sehingga bisa melaksanakannya.

Oleh sebab itu, kita wajib mensyukurinya dengan menambah amal ibadah kita salah satunya yaitu dengan melaksanakan puasa Syawal.

Demikian hukum dan keutamaan puasa Syawal. Semoga bermanfaat.***

Editor: Neng Tita Tania

Tags

Terkini

Terpopuler