Benarkah Hepatitis Meningkatkan Risiko Gagal Hati? Berikut Gejala dan Penyebab yang Harus Diwaspadai

- 10 Mei 2022, 13:20 WIB
Benarkah Hepatitis Meningkatkan Risiko Gagal Hati? Berikut Gejala dan Penyebab yang Harus Diwaspadai
Benarkah Hepatitis Meningkatkan Risiko Gagal Hati? Berikut Gejala dan Penyebab yang Harus Diwaspadai /Pixabay//


MANTRA PANDEGLANG - Selain gagal jantung dan gagal ginjal, ada juga gagal hati yang tak kalah berbahaya. Gagal hati adalah suatu kondisi ketika hati tidak dapat bekerja kembali karena kerusakan yang luas.

Risiko gagal hati ini dapat menyebabkan kematian dan memerlukan perawatan medis. Setidaknya ada tiga jenis gagal hati, yaitu gagal hati akut, gagal hati subakut, dan gagal hati kronis.

Gagal hati akut, yaitu hati tidak bekerja dalam waktu delapan jam setelah faktor penyebabnya, dan mulai menyebabkan kerusakan pada hati.

Baca Juga: Benarkah Hepatitis Ditularkan Melalui Keringat? Berikut Penyebaran yang Harus Diwaspadai

Sedangkan jika hati tidak bekerja selama 8-26 jam disebut sebagai gagal hati subakut. Sementara itu, gagal hati kronis menghancurkan secara perlahan.

Kerusakan ini bisa memakan waktu beberapa tahun, sampai hati gagal berfungsi. Risiko gagal hati yang satu ini bisa menyebabkan kematian.

Dirangkum mantrapandeglang.com melalui berbagai sumber pada Selasa, 10 Mei 2022 berikut ulasan mengenai Hepatitis.

Gagal Jantung Dapat Menyebabkan Banyak Tanda

Tidak ada gejala khusus pada tahap awal gagal hati. Tapi, kalaupun ada gejalanya biasanya tidak khas, hanya berupa kondisi yang lebih cepat lelah atau nafsu makan berkurang.

Namun, ketika banyak hepatosit yang rusak, gejalanya menjadi lebih jelas.

Perlu diingat, ketika gagal hati sudah memasuki stadium lanjut, gejala yang muncul bisa bermacam-macam. Sebagai contoh:

1. Badan terlihat kuning, air seni seperti teh dan kulit sering gatal akibat kelainan bilirubin.

2. Gejala yang tidak khas, seperti mudah lelah, nafsu makan menurun, badan semakin kurus, atau rambut rontok.

3. Gangguan aliran darah yang menyebabkan pasien gagal hati memuntahkan darah, buang air besar berwarna hitam, atau tampak pembuluh darah bengkok di sekitar pusar.

4. Payudara membesar dan telapak tangan merah karena hormon estrogen.

5. Gusi berdarah atau pendarahan dari saluran pencernaan karena hati tidak dapat memproduksi zat pembekuan darah.

6. Badan dan kaki membengkak karena hati tidak bisa lagi memproduksi protein.

7. Susah tidur, bicara cadel, bahkan penurunan kesadaran bisa terjadi karena racun amonia yang tidak bisa dinetralisir oleh hati.

Baca Juga: Penyakit Kuning Belum Tentu Hepatitis Akut Misterius? Begini Penjelasan Lengkapnya dari Kemenkes

Hepatitis Risiko Gagal Hati?

Jika sudah rusak parah, hati tidak akan bisa bekerja lagi. Salah satu yang dapat meningkatkan risiko gagal hati adalah hepatitis, terutama hepatitis B dan C.

Hepatitis C adalah penyakit menular yang menyebabkan kerusakan fungsi hati.

Jangan remehkan penyakit ini, karena komplikasi hepatitis C kronis bisa serius dan menyebabkan penyakit lain yang lebih parah.

Komplikasi ini termasuk sirosis, kanker hati, dan gagal hati. Tak hanya itu, komplikasi ini juga bisa membuat penderitanya mengalami pendarahan dari lambung atau kerongkongan. Bahkan, kerusakan otak.

Berikut beberapa masalah yang sering menyebabkan gagal hati:

1. Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang

2. Mengobati infeksi hepatitis B dan C

3. Di Indonesia, lebih dari 50 persen kasus gagal hati disebabkan oleh infeksi hepatitis B

4. Malnutrisi

5. Infeksi virus Epstein-Barr dan adenovirus

6. Penggunaan parasetamol dalam dosis tinggi

7. Kelainan genetik

8. Hati berlemak

9. Keracunan zat yang mengandung logam

10. Hemochromatosis, suatu kondisi di mana ada terlalu banyak zat besi

11. Infeksi parasit, seperti schistosoma

***

Editor: Ajeng R H


Tags

Terkait

Terkini

x