Waspada! Saat Pandemi Rentan Muncul Penyakit Cacar Api

- 9 April 2021, 16:29 WIB
Ilustrasi Waspada! Saat Pandemi Rentan Muncul Penyakit Cacar Api .
Ilustrasi Waspada! Saat Pandemi Rentan Muncul Penyakit Cacar Api . /Pexels/cottonbro

MANTRA PANDEGLANG - Penyakit cacar api atau Herpes Zoster (HZ) adalah penyakit yang muncul karena disebabkan oleh virus Varicella Zoster, yang ditandai dengan bintil kulit berisi air, dan terasa nyeri. Penyakit ini lebih rentan terjadi pada saat pandemi.

Menurut pakar penyakit kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Anthony Handoko menyatakan bahwa pada masa pandemi seseorang akan cenderung mengalami penurunan daya tahan tubuh karena stres psikis serta kelelahan yang berkepanjangan untuk selalu waspada terhadap COVID-19, maka sangatlah mungkin seseorang lebih mudah terkena penyakit cacar api (HZ).

Anthony mengatakan, bahwa mereka yang pernah terkena cacar air juga berisiko besar mengalami HZ (cacar api) apabila memiliki daya tahan tubuh lemah seperti lansia, penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, penderita kanker, stres psikis, pasien pasca operasi dan pasien yang minum obat-obatan dengan efek dapat menekan sel imun tubuh.

Baca Juga: Bagaimana I’tikaf di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan Masa Wabah Corona? Begini Menurut Fatwa Ulama

Baca Juga: Sedang Tayang Serial Drama Musikal India Kulfi ANTV Jumat 9 April 2021, Nonton Online

Oleh karena itu, menurut Anthony, fokus pencegahan terhadap HZ (cacar api) yaitu meningkatkan imunitas tubuh secara umum serta menghindari kontak terhadap virus dari penderita HZ.

Dari sisi penularan, HZ yang disebabkan virus varicella zoster (VZV) ditularkan melalui pertukaran napas dan kontak dengan lesi atau gejala di kulit. Penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami penderita.

Apabila terinfeksi, mereka akan terkena cacar air, bukan herpes zoster. Lalu virus itu bisa berkembang sewaktu-waktu menjadi Herpes Zoster. Masa inkubasi setelah pertama kali kontak hingga timbulnya lesi di kulit sekitar 10 hingga 21 hari.

"HZ terutama terjadi pada kelompok usia 45-64 tahun. Namun, saat ini tren kasus HZ cenderung terjadi pada usia yang lebih muda dan lebih sering terjadi pada wanita. Kira-kira 30 persen populasi pernah mengalami HZ semasa hidupnya," tutur Anthony, sebagaimana dikutip mantrapandeglang.con dari AntaraNews.com pada Jum'at 9 April 2021.

Gejala cacar api biasanya tidak spesifik. Sebelum muncul tanda nyata pada kulit (ruam merah dan lenting berisi air) biasanya hanya berupa rasa lelah, sakit kepala dan lemas (disebut gejala pro-dormal) yang berlangsung selama 1-5 hari.

Halaman:

Editor: Neng Tita Tania

Sumber: AntaraNews


Tags

Terkait

Terkini

x