Network
MANTRA PANDEGLANG - Selulit bukanlah penyakit atau kelainan, tetapi dapat membuat perbedaan pada bentuk tubuh dan karenanya menimbulkan banyak kekhawatiran. Selulit adalah masalah umum “benjolan” yang umumnya muncul di paha, pinggul, bokong, lengan atas, dan punggung atas.
Selama kehamilan, selulit juga bisa terjadi di perut. Istilah lain untuk selulit adalah “kulit jeruk” karena kulit di area tersebut menyerupai kulit jeruk. Masalah selulit lebih sering terjadi pada wanita dan bisa menjadi semakin parah selama kehamilan.
Lemak dan selulit memang tidak sama, namun peningkatan lemak yang biasa terjadi selama trimester terakhir dapat memicu terjadinya selulit. Namun, pasca kehamilan, seseorang dapat mengambil tindakan untuk menghilangkan kondisi tersebut.
Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Konsumsi Mie Instan, Dapat Sebabkan Penyakit Berbahaya, Salah Satunya Kanker
Selulit disebabkan oleh timbunan air, lemak, dan limbah lain yang terkumpul di kantong di bawah kulit. Perlambatan proses pembuangan limbah tubuh dianggap bertanggung jawab atas kondisi tersebut.
Dengan kata lain, ada hubungan antara toksisitas tubuh dan selulit. Pengerasan jaringan ikat juga terlibat, karena ini mengarah pada penahanan limbah, dalam benjolan di bawah kulit.
Pencernaan yang lamban, sembelit, fungsi hati yang buruk, sirkulasi darah yang buruk, tekanan mental, kelelahan kronis, insomnia dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak adalah beberapa faktor penyebab.
Faktanya, satu atau lebih hal tersebut dapat merusak fungsi normal pembuangan limbah yang dilakukan oleh ginjal, usus, kulit dan sistem limfatik.
Sistem limfatik membantu tubuh membuang limbah beracun, metabolisme, dan seluler. Kontraksi normal dan relaksasi otot membantu sistem dengan menyediakan pemompaan yang diperlukan untuk sirkulasi dan drainase limfatik.
