Baca Juga: Baca Komik Solo Leveling Chapter 153, Berikut Link dan Bocoran Spoiler Manga Bahasa Indonesia
Fabrizio Carboni, direktur regional Komite Internasional Palang Merah, menggemakan seruan WHO untuk pasokan medis yang mendesak, menambahkan, “Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali - dan bahkan lebih untuk membangun kembali kehidupan yang retak.”
Harry Fawcett dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaza, mengatakan bahwa sekitar 1.000 rumah telah hancur total, 700 rusak parah, dan 14.000 unit rumah lain.
"Ada rasio sekitar lebih dari enam orang per rumah di kota ini dan di Strip, itu lebih dari 80.000 orang yang kehilangan rumah atau rumahnya rusak parah atau sebagian. Itu adalah bencana besar bagi komunitas ini, ”katanya.
Nazmi Dahdouh, 70, ayah dari lima anak, mengatakan rumahnya di Kota Gaza hancur dalam serangan Israel.
“Kami tidak punya rumah lain. Saya akan tinggal di tenda di atas puing-puing rumah saya sampai dibangun kembali, ”katanya kepada kantor berita AFP.
Baca Juga: 9 Daftar Film Superhero yang Tak Pantas Ditonton Anak Kecil, Watchmen Salah Satunya
Malak Mattar, seorang seniman di Kota Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa gencatan senjata telah memberikan kelegaan bagi keluarganya.
“Kami merasa lega. Kami akhirnya bisa mendapatkan jam tidur yang lama yang merupakan sesuatu yang telah kami kurangi selama 10 atau 11 hari terakhir, jadi kami merasa aman, dan tidak ada pemboman, "kata Mattar.***