Sekjen PBB Sebut Kurangnya Koordinasi akan Memperpanjang Pandemi dan Menelan Banyak Korban Jiwa

- 16 Januari 2021, 15:00 WIB
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.*
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.* /ANTARAREUTERS/Eduardo Munoz/aa. (REUTERS/EDUARDO MUNOZ)

MANTRA PANDEGLANG - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memberikan peringatan pada hari Jumat bahwa karena kurangnya koordinasi global dalam upaya untuk mengakhiri krisis virus corona akan memperpanjang pandemi dan menyebabkan lebih banyak kematian, terutama di negara-negara miskin.

Dalam pesan video yang dirilis saat jumlah kematian global virus corona mencapai tonggak "menyayat hati" dari 2 juta nyawa yang hilang, dia mengimbau negara-negara untuk bekerja sama lebih erat untuk mengakhiri pandemi dan siklus kematiannya, seperti dikutip dari Arab News.

Butuh waktu 10 bulan setelah penyakit itu muncul pada Desember 2019 untuk mencapai "tonggak penting" pertama dari 1 juta orang yang meninggal pada akhir September tahun lalu. Jumlah itu kini berlipat ganda dalam waktu kurang dari empat bulan.

Baca Juga: Vaksin Virus Corona Pertama Arab Saudi Ditetapkan untuk Uji Klinis

Baca Juga: Bacaan Surah Al ‘Ashr Lengkap Tulisan Arab dengan Terjemahnya

Selain korban jiwa, pandemi telah mendatangkan malapetaka di hampir setiap negara ekonomi. Banyak orang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian mereka, dengan jutaan orang dipaksa jatuh miskin dan kelaparan di seluruh dunia.

Guterres mengatakan bahwa di balik angka 2 juta yang mencengangkan itu terdapat nama dan wajah orang asli yang diambil dari keluarganya.

"Senyuman sekarang hanya tinggal kenangan, kursi kosong selamanya di meja makan, ruangan yang bergema dengan kesunyian orang yang dicintai," kata Guterres seraya menyerukan solidaritas internasional yang lebih besar "untuk mengenang dua juta jiwa itu."

Saat vaksin yang aman dan efektif disetujui dan diluncurkan, PBB mendukung operasi imunisasi global terbesar dalam sejarah. Guterres menekankan bahwa organisasi tersebut berkomitmen untuk memastikan vaksin diperlakukan sebagai sumber daya publik global "vaksin rakyat".

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Terkait

Terkini

x