Polisi Washington Peringatkan Para Pendukug Aksi Trump untuk Tidak Bawa Senjata

- 5 Januari 2021, 10:06 WIB
Pendukung Presiden AS Donald Trump dan anggota sayap kanan Proud Boys berdemonstrasi, di Washington.*CNA
Pendukung Presiden AS Donald Trump dan anggota sayap kanan Proud Boys berdemonstrasi, di Washington.*CNA /


MANTRA PANDEGLANG - Pejabat kota di Washington pada hari Senin, 4 Januari memperingatkan pendukung Presiden Donald Trump untuk tidak membawa senjata ke protes minggu ini terhadap sertifikasi kongres atas kekalahan pemilihannya dan meminta ratusan pasukan Garda Nasional untuk membantu menjaga ketertiban.

"Kami telah menerima beberapa informasi bahwa ada individu yang berniat membawa senjata api ke kota kami dan itu tidak akan ditolerir," Kepala Polisi Robert Contee mengatakan pada konferensi pers Balai Kota, menambahkan bahwa siapa pun yang ditemukan melakukannya atau memprovokasi kekerasan akan ditangkap.

Lebih dari 300 tentara akan siap untuk mendukung pemerintah kota, memberikan pengendalian massa dan membantu layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan, kata Pengawal Nasional DC dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Mereka akan bergabung dengan Polisi Capitol AS, Polisi Taman AS dan Dinas Rahasia AS, kata Contee, seperti dikutip dari CNA.

Baca Juga: KABAR DUKA, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Berduka Atas Wafatnya Tenaga Kesehatan?

Distrik ini memiliki beberapa undang-undang senjata paling ketat di Amerika Serikat, dan melarang membawa senjata secara terbuka atau kepemilikan pistol tanpa izin lokal.

Ribuan pendukung Trump, termasuk beberapa kelompok nasionalis sayap kanan yang secara terbuka membawa senjata pada protes di tempat lain, diperkirakan akan berkumpul di ibu kota AS mulai Selasa untuk menentang sertifikasi Kongres pada hari berikutnya setelah kekalahan presiden Partai Republik 3 November dari Demokrat Joe Biden.

Contee mengatakan protes itu bisa lebih besar dari demonstrasi November dan Desember yang dirusak oleh penikaman dan perkelahian ketika ratusan Proud Boys, sekelompok "chauvinis Barat" yang digambarkan sendiri, dan loyalis Trump lainnya bentrok dengan kontra-pengunjuk rasa, dan mencari perkelahian dengan antifa, atau anti-fasis, dan aktivis Black Lives Matter.

Pada hari Senin, polisi Metropolitan menangkap pemimpin Proud Boys Henry "Enrique" Tarrio, dan mendakwanya dengan perusakan properti terkait dengan protes sebelumnya.

Tarrio "memiliki dua magasin senjata api berkapasitas tinggi" pada saat penangkapan, kata pernyataan polisi, dan juga didakwa atas pelanggaran kepemilikan itu.

Baca Juga: Dahsyatnya Manfaat Membaca Alquran, Segala Keinginan Dijamin Terealisasikan, Ini Penjelasannya

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x