Network
MANTRA PANDEGLANG – Dipenjaranya para aktivis demokrasi Hong Kong oleh China dikecam oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Kamis, 31 Desember 2020 kemarin.
Keputusan yang dikeluarkan pengadilan China menurut Pompeo telah membuktikan bahwa selama ini Beijing penuh dengan ketakutan oleh rakyatnya sendiri.
Bukan hanya itu saja Pompeo menyebut China telah memperlihatkan wajah asli mereka tentang kediktatoran rezimnya yang rapuh kepada warganya dan dunia.
Baca Juga: Pompeo Sebut Pemenjaraan Aktivis Tunjukan Ketakutan dan Kediktatoran Rapuh China terhadap Rakyat
Baca Juga: Presiden Taiwan Sebut Siap Lakukan Pembicaraan dengan China selama Bersedia Kesampingkan Konfrontasi
"Sebuah rezim yang mencegah rakyatnya sendiri untuk pergi tidak dapat mengklaim kebesaran atau kepemimpinan global. Ini hanyalah kediktatoran yang rapuh, takut pada rakyatnya sendiri," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip mantrapandeglang.com dari CNA.
Pengadilan di Shenzhen pada hari Rabu memenjarakan 10 aktivis demokrasi Hong Kong hingga tiga tahun penjara setelah mereka mencoba melarikan diri ke Taiwan, sebuah negara demokrasi dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing, dengan speedboat.
Hukuman atas penyeberangan perbatasan ilegal muncul ketika China menekan perbedaan pendapat di Hong Kong, memberlakukan undang-undang keamanan yang ketat meskipun sebelumnya berjanji untuk menjamin sistem terpisah di bekas koloni Inggris dan pusat keuangan itu.
Baca Juga: Usai Resmi Dibubarkan, Kapolri Keluarkan Maklumat Terkait FPI dari Penggunaan Simbol hingga Kegiatan
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Sering Dimintai Pertolongan Teman karena Tak Akan Ada Ucapan Penolakan, Siapa Saja?
