Konflik Thailand, Perpecahan Kian Tumbuh antara Pendukung Kerajaan dan Gerakan yang Dipimpin Pemuda

- 26 Desember 2020, 10:00 WIB
Demonstrasi di Thailand telah berlangsung sejak tiga bulan lalu.
Demonstrasi di Thailand telah berlangsung sejak tiga bulan lalu. /The New York Times/Adam Dean/

MANTRA PANDEGLANG - Jalan-jalan di luar Grand Palace dipenuhi ribuan orang dengan kemeja kuning, warna yang diasosiasikan dengan kerajaan Thailand dan secara simbolis dipakai oleh para bangsawan untuk menunjukkan kesetiaan mereka.

Banyak dari mereka berlutut, memegang potret Raja Maha Vajiralongkorn dan meneriakkan "panjang umur raja" saat raja mereka berjalan melewati kerumunan besar pendukung.

Dengan Ratu Suthida di sisinya, raja melambai dan tersenyum saat dia menyapa rakyatnya yang berkumpul pada 23 Oktober untuk melihat sekilas pasangan kerajaan.

Baca Juga: Hari Ini, Jadwal TV SCTV Sabtu 26 Desember 2020, Saksikan Acara ‘Samudra Cinta’

Dilansir dari CNA rombongan pasangan itu berhenti sebentar di depan seorang pria bernama Thitiwat Tanagaroon.

"Dia mengangkat sebuah plakat di antara para pengunjuk rasa," kata ratu kepada raja, seperti yang ditunjukkan dalam klip video yang diposting di Facebook Thitiwat nanti. Dia mengacu pada potret berbingkai mendiang Raja Bhumibol dan Ibu Suri Sirikit yang dibawa Thitiwat di atasnya untuk menghadiri protes yang dipimpin mahasiswa beberapa hari sebelumnya.

“Sangat berani, sangat berani, sangat baik, sangat baik, terima kasih,” puji raja pada royalist yang kemudian menjadi video viral di media sosial Thailand.

Klip itu menandai langkah langka raja untuk menjangkau publik karena kekuasaan dan statusnya yang dihormati telah ditantang oleh serangkaian protes sejak Juli.

Protes jalanan yang diorganisir oleh kelompok yang dipimpin pemuda bernama Ratsadon telah melawan otoritas dan tradisi pendirian di Thailand.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

x