Peringati Hari Masyarakat Adat Internasional, Inilah Tradisi 5 Negara Menyambut Kelahiran Bayi

7 Agustus 2021, 07:20 WIB
Berikut adalah tradisi 5 negara menyambut kelahiran bayi dalam rangka peringati Hari Masyarakat Adat Internasional /PEXELS/Jonathan Borba

MANTRA PANDEGLANG – Berikut adalah tradisi 5 negara menyambut kelahiran bayi dalam rangka peringati Hari Masyarakat Adat Internasional.

Hari Masyarakat Adat Internasional atau yang disebut International Day of the World's Indigenous Peoples diperingati tiap tahun, yakni pada tanggal 9 Agustus 2021.

Kali ini, tema Hari Masyarakat Adat Internasional adalah "Leaving No One Behind: Indigenous peoples and the call for a new social contract" atau Leaving No One Behind: Masyarakat Adat dan seruan untuk kontrak sosial baru.

Baca Juga: Bantu Pemerintah Hadapi Covid-19, Sea Group, Shopee dan Garena Sumbang 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Baca Juga: 20 Rangkaian Quotes Bijak dan Bermakna di Hari Internasional Masyarakat Adat Dunia

Pada artikel kali ini, kami menyajikan tradisi 5 negara menyambut kelahiran bayi dalam rangka peringati Hari Masyarakat Adat Internasional.

Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber, inilah tradisi 5 negara tersebut:

1. Jamaika

Negara ini memiliki tradisi unik dalam rangka menyambut kelahiran seorang bayi.

Bagi masyarakat Jamaika, apabila seorang bayi telah lahir ke muka bumi, maka plasenta dan tali pusar harus ditanam di bawah tanah.

Lokasinya tidak boleh sembarangan. Harus persetujuan keluarga. Nah, teman atau sanak kerabat yang datang ke lokasi tersebut harus membawa pohon.

Pohon itu ditanam di atas plasenta. Ketika bayi tersebut sudah besar, ia bertugas merawat pohon tersebut.

Baca Juga: 9 Agustus, Hari Internasional Masyarakat Adat, Download Twibbon Terbaru

2. Rusia

Tidak jauh berbeda dengan Jamaika. Di Rusia, tiap kelahiran seorang bayi, maka ayah atau kakek si bayi harus menanam pohon.

Pohon yang ditanam dipilih sesuai karakter yang diinginkan terhadap sang bayi.

Jika ia menginginkan anaknya ceria, maka menanam pohon lemon. Pemilihan jenis pohon adalah lambang sekaligus tradisi yang mengiringi pertumbuhan si bayi.

3. Indonesia

Di Indonesia sendiri, tiap tempat memiliki tradisi yang berbeda dengan daerah lainnya. Seperti yang terjadi di Lampung.

Tradisi ini disebut Ngebuyu. Ketika seorang bayi lahir, maka harus disambut dengan beras kuning, kemiri, uang dan permen.

Masing-masing benda tersebut memiliki makna. Beras kuning memiliki arti saling tolong-menolong.

Kemiri memiliki arti menjauhkan bayi dari pengaruh buruk. Uang sebagai media penyambung keluarga.

Sedangkan permen berarti saling menyayangi. Agar kelahiran bayi tersebut menjadi pelengkap bahagia di tengah-tengah keluarga.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Inspiratif Hari Masyarakat Adat Internasional 9 Agustus 2021

4. Jepang

Tiap bayi yang lahir di negara ini, maka tali pusar ditaruh di kotak kayu bersama boneka kecil yang memakai kimono.

Tradisi ini dipercaya sebagai perekat hubungan antara ibu dan anak. Setelah seminggu, orang tua dan kerabat akan melakukan upacara untuk memberi nama pada sang bayi.

5. Mesir

Seminggu setelah bayi lahir, keluarga akan mengadakan upacara penamaan sang bayi. Sang ibu menaruh bayinya ke dalam keranjang besar berwarna putih.

Selanjutnya bayi ditaruh di atas selimut di atas lantai dengan pisau ditaruh di dada. Tujuannya, untuk mengusir roh jahat.

Demikian tradisi 5 negara menyambut kelahiran bayi dalam rangka peringati Hari Masyarakat Adat Internasional. Semoga menambah wasawasan.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler