Jelang Ramadhan 2022, Inilah Tradisi Unik Sambut Bulan Puasa di Berbagai Daerah, Jawa Barat Dikenal Munggahan

- 29 Maret 2022, 10:00 WIB
Tradisi 'Munggahan' Ramadhan
Tradisi 'Munggahan' Ramadhan /dok. instagram.com @budayaainggeh/

MANTRA PANDEGLANG - Berikut simak ragam tradisi unik menyambut bulan Ramadhan 2022 di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, bulan Ramadhan 2022 tinggal seminggu lagi, tentunya masyarakat di dunia memiliki berbagai tradisi jelang Ramadhan 2022, termasuk di sebagai negara dengan mayoritas muslim di Indonesia.

Beberapa daerah di Indonesia pun mempunyai tradisi unik yang khas dan sarat makna dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 2022, salah satunya Jawa Barat terkenal dengan Munggahan.

Baca Juga: Terminal Cicaheum Siapkan Barcode Pedulilindungi Jelang Mudik Lebaran 2022, Ini Keterangannya

Biasanya masyarakat akan menggelar acara-acara menyambut bulan puasa dengan sangat meriah.

Meskipun caranya berbeda-beda, tradisi khas Indonesia menyambut datangnya bulan Ramadhan juga gak kalah ramai dari tradisi dari luar negeri.
 
Dirangkum mantrapandeglang.com dari berbagai sumber pada 29 Maret 2022, berikut  tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan 2022 di Indonesia.

 

1. Munggahan

Tradisi munggahan biasanya dilakukan oleh masyarakat dari tanah Sunda, tradisi menyambut bulan Ramadan ini selalu dilakukan setiap tahunnya.
 
Masyarakat Sunda di Jawa Barat memanfaatkan momen seminggu atau dua minggu sebelum bulan puasa untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih.

Bukan hanya bersama keluarga munggahan ini juga bisa dilakukan dengan teman-teman dan rekan kerja.

Di dalam munggahan biasanya ada satu momen untuk saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Kultum Ramadhan 2022, Tema: Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan

2. Megibung

Tradisi unik pertama untuk menyambut bulan suci Ramadhan adalah Megibung

Meskipun mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, tradisi menjelang puasa yang dilakukan oleh muslim di Bali juga tak kalah dengan upacara keagamaan Hindu.

Tradisi Megibung biasanya dilakukan muslim di Bali menjelang bulan puasa.

Acara makan yang diselingin dengan obrolan ringan ini telah menjadi sebuah budaya yang berasal dari Karangasem, Bali.

Megibung ini juga bisa diartikan sebagai makan bersama jadi dalam satu jamuan makan satu porsi nasi dan lauk pauk akan dimakan oleh sekitar 4-7 orang

3. Ngabuburit

Lain halnya dengan munggahan, Tradisi ini bisa dilakukan oleh siapa saja tak mengenal batasan usia umur.

Asal-usul kata ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda yang diambil dari kalimat "ngalantung ngadagoan burit" atau bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Secara singkat dan sederhana, Ngabuburit adalah tradisi menunggu waktu berbukabuka puasa yang hanya ada di Indonesia.

Tradisi menunggu waktu buka puasa ini diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari jalan-jalan di alun-alun kota, berburu takjil hingga mengikuti kultum di masjid.

4. Nyadran

Ziarah ke makam leluhur menjadi sebuah kegiatan wajib yang dilakukan oleh masyarakat Jawa. Begitu juga dengan Nyadran atau dalam bahasa Sunda disebut nadran

Tradisi Nyadran ini biasanya dilakuakan oleh masyarakat Jawa Tengah.

Baca Juga: Niat Bacaan Puasa Ramadhan 2022 Saat Sahur dan Berbuka Puasa Lengkap Tulisan Arab Latin dan Artinya

Nyadran atau ziarah kubur jelang bulan puasa adalah tradisi pemberisihan makam yang umumnya dilakukan di pedesaan.

Selain membersihkan makan leluhur dan tabur bunga masyarakat Jawa Tengah juga melakukan selamatan atau kenduri di makam leluhur.

5. Padusan

Salah satu cara yang dipercaya untuk bisa menyucikan diri adalah dengan cara mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap kramat atau disebut padusan.
 
Masyarakat Boyolali, Jawa Tengah juga masih mempercayai tradisi seperti ini.

Padusan berasal dari kata "Adus" yang berarti mandi wajib jelang bulan suci,

Setiap menjelang bulan Ramadan tiba, masyarakat Boyolali akan beramai-ramai mendatangi air terjun atau sumber air yang dianggap kramat untuk berendam, karena kepercayaan mereka air bisa menyucikan diri sebelum masuk ke bulan puasa.

6. Dugderan

Masyarakat Surabaya juga punya tradisi unik yang wajib dilakukan setiap menjelang bulan puasa.

Tradisi Dugderan masyarakat Semarang ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 yang sampai sekarang masih dilakukan.
 
Bedanya Dugderan zaman sekarang sudah menjadi pesta rakyat yang rangkaian acaranya ada tari-tarian, karnaval, dan tabuh bedug.
 
Di setiap Dugderan pasti Warak Ngendong yang jadi simbol acara ini diarak dan ikut dalam karnaval.

Biasanya karnaval akan dimulai dari Balai Kota dan berakhir di Masjid Kauman.

7. Megengan

Lain halnya dengan Dugderan, Tradisi Megengan ini juga masih dilakukan masyarakat Semarang sampai sekarang.

Megengan adalah kegiatan memakan kue apem sebagai bentuk menyucikan diri.
 
Apem ini mirip dengan pelafalan kata ‘afwan’ dari Arab yang mempunyai arti maaf.

Selain memakan kue apem warga juga melakukan tahlilan untuk mendoakan mendiang saudara yang terlebih dahulu pergi.

Baca Juga: RESEP RAMADHAN 2022: Cara Membuat Bubur Candil yang Cocok Dijadikan Sebagai Menu Takjil Berbuka Puasa

8. Meugang

Masyarakat dari Serambi Mekah atau Aceh juga mempunya tradisi yang sama uniknya untuk menyambut bulan Ramadhan.

Tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama orang terkasih dan yatim piatu di Aceh ini bernama Meugang.
 
Acara Meugang ini hampir mirip dengan Idul Adha dimana masyrakat beramai-ramai menyembelih kurban berupa kambing atau sapi.
 
Meugang sampai sekarang masih terpelihara baik, biasanya di desa-desa sudah sibuk menyiapkan Meugang sehari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sedangkan di kota Meugang dilaksanakan selama dua hari.
 
Tradisi Meugang ini menjadi sebuah keharusan karena masyarakt Aceh percaya kebaikan dan keberkahan yang terjadi 11 bulan lalu wajib disyukuri dengan cara Meugang.

9. Malamang

Makanan menjadi bagian penting di berbagai tradisi Minangkabau, Sumatra Barat.

Begitu juga untuk merayakan hari-hari penting keagamaan salah satunya ketika menyambut bulan Ramadan.
 
Setiap menjelang bulan puasa masyarakat Minangkabau akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang yang terbuat dari ketan.  

10. Balimau

Selain membuat lamang atau lemang, masyarakat Minangkabau juga menyambut bulan Ramadhan dengan Balimau.

Balimau adalah tradisi secara turun menurun yang dipercaya sudah berlangsung berabad-abad lamanya,

Dimana tradisi ini masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai akan mandi menggunakan jeruk nipis.
 
Tradisi mandi dengan jeruk nipis ini bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.

Itulah beberapa tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan 2022 di Indonesia.***

Editor: Ajeng R H


Tags

Terkait

Terkini