Hati-hati, Ini Bahaya Gunakan Ajian Pelet Jaran Goyang, Salah Satunya Ancam Jiwa

- 12 Januari 2022, 10:15 WIB
Ampuh! Ilmu Pelet Suku Dayak, Panggil Nama dari Jarak Jauh Tanpa Puasa./*
Ampuh! Ilmu Pelet Suku Dayak, Panggil Nama dari Jarak Jauh Tanpa Puasa./* //* Mantra Pandeglang/Pixabay / Lennart Wittstock

MANTRA PANDEGLANG - Jaran Goyang merupakan salah satu ajian pengasihan yang diyakini memiliki kekuatan untuk memikat lawan jenis.

Jaran goyang juga disebut sebagai ilmu pengasihan tingkat tinggi. Bahkan disebut berbahaya dan jangan digunakan secara sembarangan.

Seseorang yang tak kuat mengamalkannya bisa mengalami gangguan jiwa.Bahkan jika dibuat main-main maka dapat menyebabkan kegilaan pada orang yang terkena ajian ini.

Baca Juga: Shopee Rayakan 12.12 Birthday Sale bersama Seluruh Ekosistem dengan Peningkatan Kunjungan 6 Kali Lipat

Namun bagaimanakah sebenarnya asal usul ilmu pelet jaran goyang yang sangat terkenal ampuh dan berbahaya ini?

Berikut sejarah asal usul ilmu pelet jaran goyang yang berhasil dirangkum mantrapandeglang.com dari kanal YouTube Duo Saudara TV pada Selasa, 12 Januari 2022.

Asal-usul ilmu pelet jaran goyang merupakan ajian yang diciptakan oleh seorang Pendekar yang bernama Ki Buyut Mangun Tapa di kaki gunung Merapi.

Ki Buyut Mangun Tapa sendiri merupakan seorang sakti yang banyak menciptakan karya-karya bidang ilmu dan mantra pengasihan dan kanuragan termasuk dalam hal ini adalah ilmu pelet.

Ia menyusun sebuah kitab berisi tentang berbagaimana rahasia ilmu percintaan yang diberi nama mantra Asmara.

Menurut kepercayaan kitab ini sempat direbut oleh Nini Pelet dan digunakannya untuk perbuatan jahat sehingga Nini Pelet mampu menaklukkan banyak laki-laki termasuk raja-raja Jawa pada zaman dulu.

Karena ilmu dan ajian yang terdapat dalam kitab buatan Ki Buyut Mangun Tapa ini bernama Jaran Goyang yang diambil dari sebuah pengamatan terhadap binatang yang saat itu menjadi alat transportasi.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Jenis Pelet di Indonesia yang Sulit Disembuhkan, No 3 Paling Bahaya!

Dan bisa dijadikan simbol kejantanan laki-laki yaitu kuda yang dalam bahasa Jawa disebut jaran.Jaran goyang pun mempunyai arti kuda yang bergoyang-goyang.

Perilaku ini merupakan perilaku kuda jantan yang sedang memamerkan kejantanan dan kegagahannya di hadapan kuda betina.

Sehingga dengan bergoyang dan mengibaskan ekornya maka dianggap bahwa hal tersebut merupakan usaha seekor kuda jantan yang sedang merayu kuda betina.

Oleh karena itu Ki Buyut Mangun Tapa menambahkan ilmu pengasihan yang dia ciptakan menjadi ajian jaran goyang.

Saat itu tujuan Ki Buyut Mangun Tapa menciptakan ajian ilmu pelet jaran goyang ini bertujuan untuk mengikat hubungan suami istri agar tidak selingkuh.

Dan saat istrinya ditinggal berjuang tetap setia menunggu suami pulang dengan tidak mudah dirayu oleh laki-laki lain.

Selain itu juga untuk membantu para pemuda yang kehilangan pujaan hatinya karena diguna-guna oleh orang lain menggunakan ilmu pelet seperti semar mesem.

Namun karena terdengar keampuhanya dapat mengalahkan ilmu pengasihan yang ada di tanah Jawa tersebut sehingga menimbulkan niat jahat.

Seorang nenek yang terasing dalam sebuah gunung dan ingin mencari pemuda-pemuda desa sehingga berusaha merebut ilmu tersebut.

Setelah mendapatkan ajian ilmu pelet jaran goyang dengan mengalahkan Ki Buyut Mangun Tapa, maka nenek yang bernama pelet berhasil mengumpulkan pengikutnya.

Dengan diiming-imingi ilmu dari Nini Pelet yaitu akan menurunkan ilmu pelet jaran goyang untuk mempermainkan wanita-wanita cantik mereka menuruti kemauan sang nenek.

Sejak saat itu ilmu-ilmu yang berhubungan di pengasihan dikenal dengan ilmu pelet karena berdasarkan sejarah spiritual Nini Pelet adalah orang yang suka merebut ajian ajian pengasihan kemudian dikumpulkan dan diajarkan kepada murid-muridnya.

Itulah asal usul ajian ilmu pelet jaran goyang yang tak banyak diketahui, semoga bermanfaat.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini