Apabila dilihat saat malam hari, orang-orangan sawah akan lebih menyeramkan jika dibuat dari media yang berwarna putih.
Konon, menurut cerita rakyat orang-orangan sawah akan bergerak di malam hari.
Bergerak disini bukan bergerak karena angin, melainkan menurut cerita, orang-orangan tersebut bisa berubah menjadi sosok hantu yang menjaga ladang si pemilik.
Menurut cerita, orang-orangan sawah sudah ada sejak 3000 tahun lalu, yakni di peradaban Mesir kuno.
Dimana pemukiman terbesar yang ada di sekitar sungai Nil sangat maju.
Orang-orangan sawah digunakan untuk membantu ladang gandum dari gangguan burung puyuh yang sering menjadi hama di setiap masa panen.
Tekhnik orang-orangan sawah sebagai penjaga ladang, kemudian menyebar di seluruh Eropa.
Sekitar 2500 tahun yang lalu orang-orangan sawah digunakan oleh para petani Yunani dan Romawi untuk menjaga ladang anggur mereka.
Saat itu orang-orangan sawah berbentuk menyerupai Priapus, yang merupakan anak dari Aprodhite.
Dewa Priapus dianggap memiliki rupa yang buruk, sehingga dianggap memiliki tampilan yang cukup untuk menakuti hama burung.