9 Pantangan Orang Berdagang Menurut Primbon Jawa agar Dagangannya Laris Manis

- 22 Desember 2021, 08:30 WIB
Berikut pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh para pedagang menurut Primbon Jawa agar barang dagangannya laris
Berikut pantangan-pantangan yang harus dihindari oleh para pedagang menurut Primbon Jawa agar barang dagangannya laris /*/mantrapandeglang.com/Pixabay/Vitamin

Kelima, bagi anda pedagang menurut Primbon Jawa sebelum dagangan anda itu laku, kalau ada orang itu meminta garam ya terutama garam dapur untuk masak itu kalau bisa jangan diberi dulu bukan berarti kita pelit tetapi nunggu sampai dagangan anda yang pertama kali itu ada yang beli.

Keenam, pantangan bagi anda yang berjualan ini kalau ada orang hutang atau kasbon jangan diberi dulu sebelum ada yang beli dagangan anda.

Baca Juga: Makna Arti Kedutan Jari Tangan Menurut Primbon Jawa: Jika Jari Ini Pertanda Akan Segera Dapat Jodoh

Karena menurut kepercayaan masyarakat kita dulu leluhur kita dulu ini biasanya kalau pagi-pagi sudah ada yang hutang dan anda beri sementara dagangan anda belum ada yang laku sama sekali itu biasanya sampai anda tutup itu juga gitu yang yang ada banyak yang hutang.

Ketujuh, bagi anda yang berdagang menurut menurut Primbon Jawa ini kalau panjenengan dagang jangan sampai membelakangi dagangan anda.

Kedelapan, pantangan bagi orang yang berdagang menurut Primbon Jawa yang tidak boleh dilakukan waktu anda membuka toko ataupun warung atau membuka dagangan anda sebelum laku kok ada orang yang mondar-mandir mondar-mandir di depan toko kalau bisa anda suruh duduk, diajak ngobrol atau diberi makanan kalau bisa. kalau bisa makanan itu tadi jangan dari warung anda tetapi bisa dibelikan dari tempat lain dulu.

Kesembilan, menurut primbon Jawa ini bagi pandangan yang berdagang kalau bisa jangan sampai anda berdagang itu di atas kuburan atau di atas makam umum ataupun di bekas kuburan.

Meskipun mungkin tempat itu tadi strategis, tetapi kalau bisa jangan sampai anda dagang atau jualan di atas kuburan itu tadi memang biasanya awal-awalnya panjenengan bisa laris tetapi lama-kelamaan itu nanti pasti bangkrut.***

 

Halaman:

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih


Tags

Terkait

Terkini