Network
MANTRA PANDEGLANG - Paranormal muda Indonesia Mbah Mijan menyebut tahun 2022 sebagai tahun Kolo Sungsang.
Menurut Mbah Mijan, tahun Kolo Sungsang memberikan gambaran jika pada tahun 2022 banyak hal serba terbalik.
Mbah Mijan dalam paparannya juga menyebut jika pada tahun 2022 yakni tahun Kolo Sungsang banyak tokoh Indonesia dan populer berguguran.
Baca Juga: Cerita Mistis Dibalik Indahnya Jalur tanjakan Leter S Cikidang Sukabumi yang Belum Banyak Diketahui
"Tahun Kolo Sungsang akan mengiringi langkah tokoh-tokoh penting di Indonesia yang berguguran," terawang Mbah Mijan dikutip mantrapandeglang.com dari kanal YouTube Mbah Mijan pada Minggu, 12 Desember 2021.
"Tahun Kolo Sungsang membuat tokoh publik, orang-orang populer itu berguguran dan tahun Kolo Sungsang membuat tindak kejahatan seperti binatang," sambung Mbah Mijan.
Hal itu terang Mbah Mijan, sebab pada tahun 2022 dikenal dengan tahun Kolo Sungsang yang berarti zaman terbalik, sehingga banyak hal yang sebelumnya aneh menjadi tidak aneh dan sebaliknya.
"Jadi 2022 itu identik dengan sesuatu hal yang sudah terbalik. Maksudnya yang dulu enggak dilakukan sekarang dilakukan, atau yang dulu enggak dilakukan sekarang dilakukan," ujar Mbah Mijan
Mbah Mijan menjelaskan sesuatu yang terbalik pada tahun Kolo Sungsang terjadi dalam berbagai hal, seperti gejolak alam maupun prilaku manusia.
"Itu juga serba terbalik yang biasanya siklus ada di bulan ini nanti jadinya siklus di bulan ini yang tadinya siklus di bulan satu nanti akan ada di bulan 5 dan sebagainya jadi semua itu serba terbalik," lanjut Mbah Mijan.
"Kemudian dari sisi humanis dan sisi psikologi manusia di Tahun 2022 itu sudah mulai lebih aneh dan lebih serba terbalik tidak karuan. Itu gambaran dari Kolo Sungsang," sambung Mbah Mijan.
Baca Juga: 6 Pohon ini Dipercaya Sebagai Tempat Tinggal Para Hantu, dari Kuntilanak hingga Genderuwo
Baca Juga: Aneh, Kumandang Sholawat Sering Terdengar di Goa Batu Masigit, Padahal Tak Berpenghuni
Namun Mbah Mijan menuturkan jika pada tahun 2022 atau tahun Kolo Sungsang apa yang dilakukan bisa menghasilkan dan mendatangkan rezeki.
"Kamu joget-joget, misalnya juga bahkan kamu bercerita menghasilkan, kamu menjual ekspresi kesedihan, emosional, dan walaupun kegiatan gak jelas sekalipun itu berpotensi menghasilkan nilai plus dari Kolo Sungsang," jelas Mbah Mijan.
Lebih lanjut, Mbah Mijan mengajak masyarakat untuk bersama-sama berbenah diri dan mendekatkan diri pada Tuhan.
"Mbah enggak berbicara soal agama tertentu atau keyakinan tertentu tapi hampir seluruhnya atau kita ngomong manusia itu sudah benar-benar jauh dari itu, mereka hanya mendapatkan ilmu dari bagaimana mereka menggunakan teknologi," tegas Mbah Mijan.
"Seperti membaca barangkali seperti mendengar barangkali mereka belajar banyak pengetahuan secara online dan tanpa melalui mekanisme guru dan murid yang menyebabkan mereka semua jadi jadi sumsang jadi terbalik," pungkasnya.***
