4 Penyebab Hati Terasa Gelap dan Bagaimana Cara Meneranginya, Salah Satunya Jangan Makan Berlebihan

- 15 Juni 2021, 05:47 WIB
4 Penyebab Hati Terasa Gelap dan Bagaimana Cara Meneranginya, Salah Satunya Jangan Makan Berlebihan
4 Penyebab Hati Terasa Gelap dan Bagaimana Cara Meneranginya, Salah Satunya Jangan Makan Berlebihan /Engin Akyurt/Pexels

 

MANTRA PANDEGLANG – Dalam laku kehidupan manusia, tak jarang seseorang terjerumus dalam perbuatan maksiat sehingga hatinya terasa gelap.

Perbuatan buruk itu mengantarkannya kepada jalan sesat sehingga ia terus-menerus melakukan dosa besar.

Akan tetapi, tidak sedikit yang ingin kembali kepada jalan Tuhan namun merasa sulit beribadah.

Baca Juga: Bacaan Qunut Nazilah dan Qunut Biasa Lengkap dengan Terjemahnya

Baca Juga: Berikut 5 Amalan-amalan yang Bisa Dilakukan Sebelum Beraktivitas di Pagi Hari

Penyebabnya beragam, salah satunya karena hati sulit sekali menerima nasehat dan hidayah.

Lantas, bagaimana cara menerangi hati yang terlanjur pekat?

Syekh Muhammad Nawawi dalam kitab Nashaihul ‘Ibad menjelaskan penyebab gelapnya hati serta jalan meneranginya. Faktor-faktor tersebut di antaranya:

1. Perut yang kekenyangan

2. Bersahabat dengan orang zalim

3. Melupakan dosa yang pernah diperbuat

4. Lamunan melantur

Dari penyebab di atas, beliau juga memberi cara untuk menerangi hati, yaitu:

1. Berhati-hati soal makanan. Makanlah secukupnya dan tidak berlebihan. Pastikan makanan berasal dari jalan halal.

2. Bersahabatlah dengan orang-orang sholeh agar bertambah ilmu dan amal

3. Mengingat dan menyesali dosa yang telah diperbuat

4. Memperpendek angan-angan

Baca Juga: Amalan Doa Sebelum Tidur Agar Cegah Mimpi Buruk Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Ukuran kekenyangan menurut batas syariat tidak melebihi sepertiga isi perut.

Sedangkan lamunan melantur adalah mengawang jauh sampai melamunkan hal-hal yang mustahil terjadi.

Sehubungan dengan ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya perkara yang sangat aku khawatirkan atasmu adalah dua perkara, yaitu mengikuti hawa dan panjang angan-angan. Adapun mengikuti hawa adalah menyimpang dari hak, dan panjang angan-angan adalah terlampau cinta pada dunia.” (H.R. Ibnu Dunya) ***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah