Misteri Pohon Beringin Kembar Ditengah Alun-alun Selatan Yogyakarta Berdasarkan Mitos yang Beredar Luas

12 Februari 2022, 20:49 WIB
Hasil tangkapan layar Instagram @arifirstyawan /*mantrapandeglang.com/Instagram @arifirstyawan ccccccccc

MANTRA PANDEGLANG - Jika berkunjung ke Yogyakarta tidak lengkap rasanya jika tidak mampir ke alun-alun selatan.

Tak peduli siang atau malam, banyak pelancong dan orang asli Yogyakarta memadati tiap sudut alun-alun ini.

Selain ramai dengan adanya pedagang kaki lima dan jasa mobil hiasnya, alun-alun Selatan Yogyakarta juga terkenal karena beringin kembarnya.

Baca Juga: 12 Arti Mimpi Biawak yang Mungkin Pernah Anda Alami Miliki Pertanda Baik dan Buruk Menurut Primbon Jawa

Kedua beringin kembar tersebut dianggap sakral oleh masyarakat Yogyakarta, lantaran memiliki daya magis tersendiri.

Selain itu ada juga banyak mitos yang membuat para pelancong atau wisatawan tertarik mendatangi beringin kembar di alun-alun Selatan ini.

Jika kalian penasaran dengan mitos tersebut silahkan simak artikel ini sampai akhir, dilansir mantrapandeglang.com dari video yang di lihat di kanal YouTube Lensa Sejarah pada Sabtu, 12 Februari 2022 ini kisahnya.

1. Syarat mempersunting Putri Sultan Hamengkubuwono 1

Salah satu cerita yang berkembang di masyarakat sekitar adalah adanya hubungan antara beringin kembar ini dengan pernikahan putri dari Sultan Hamengkubuwono 1.

Diceritakan pada saat itu Putri Sultan akan dipinang oleh salah seorang laki-laki, namun sayangnya Putri Sultan Hamengkubuwono ini tidak begitu menyukainya.

Alhasil Sang Putri mengajukan satu syarat bagi lelaki yang mau melamarnya, yakni harus bisa berjalan dengan mata tertutup dari pendopo yang ada di sebelah utara melewati dua beringin kembar di tengah alun-alun dan sampai ke pendopo sebelah Selatan alun-alun.

Baca Juga: GRATIS! Download 16 Link Twibbon Hari Valentine 2022, Cocok Dibagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram

Ternyata siasat sang Putri ini pun berhasil karena sang lelaki yang mencoba tersebut gagal menjalankan syarat dari Sang Putri.

Setelah kejadian Itu Sultan Hamengkubuwono 1 kemudian mengatakan bahwa yang bisa melewati syarat Sang Putri itu hanyalah pemuda yang hatinya bersih dan tulus.

Hingga akhirnya seorang pemuda dari Siliwangi bisa melewati rintangan tersebut dan akhirnya menikahi Putri Sultan.

2. Tempat latihan prajurit keraton.

Zaman dahulu alun-alun Selatan Yogyakarta ini digunakan sebagai tempat untuk latihan ketangkasan prajurit keraton.

Para prajurit keraton berlatih ketangkasan berkuda atau Stone and lomba memanah sambil bersila, atau manahan dan adu harimau atau rampok harimau di alun-alun Selatan ini.

Selain itu sejarah alun-alun Selatan ini juga tidak bisa dilepaskan dari beringin kembar yang tumbuh di tengah alun-alun.

Karena pada zaman dulu para prajurit sering mengadakan latihan konsentrasi dengan berjalan diantara dua beringin kembar tersebut, karena bisa mengabulkan hajat.

3. Laku masangin

Siapa dari kalian yang tidak tahu dengan mitos laku masangin, kalau kalian pernah ke alun-alun Selatan Yogyakarta pasti mengetahui mitos ini.

Laku masangin adalah kegiatan berjalan di antara dua pohon beringin yang berada di tengah alun-alun dengan mata tertutup.

Bagi mereka yang berhasil maka diyakini keinginannya akan terkabul, sehingga laku masangin ini sampai saat ini masih digemari oleh wisatawan lokal yang berkunjung ke alun-alun Selatan Yogyakarta.

Baca Juga: GRATIS! Inilah 7 GIF Gambar Bergerak Hari Valentine 14 Februari 2022 Cocok Dikirim Pada Orang Tersayang

4. Pintu gerbang Kanjeng Ratu Kidul

Layaknya sebuah kerajaan pada umumnya, kerajaan gaib Kanjeng Ratu Kidul juga memiliki pintu gerbang sebagai akses menuju ke dalam kerajaan dan gerbang itulah yang menjadi batas antara dunia nyata dengan dunia gaib.

Konon terdapat banyak pintu gerbang menuju kerajaan gaib Kanjeng Ratu Kidul, misalnya Pantai Parangkusumo, Pantai Parangtritis, Pantai Pelabuhan Ratu, dan Pantai Sembukan.

Namun selain beberapa pantai di pesisir Selatan tersebut, ternyata ada juga pintu gerbang gaib kerajaan Kanjeng Ratu Kidul yang jarang diketahui masyarakat, yakni beringin kembar yang ada di alun-alun Selatan Yogyakarta.

Dan kepercayaan seputar mitos ini berkembang ketika zaman Hamengkubuwono keenam.

Dan itulah empat mitos mengenai beringin kembar yang berada di tengah alun-alun Selatan Yogyakarta, namun terlepas benar dan tidaknya semua fikembalikan pada pribadi masing-masing.***

Editor: Ajeng R H

Sumber: Lensa Sejarah

Tags

Terkini

Terpopuler