MANTRA PANDEGLANG - Berikut misteri kedekatan sang penguasa pantai Selatan Nyi Roro Kidul dengan beberapa Presiden Indonesia, salah satunya Soekarno dan Soeharto.
Soekarno dan Soeharto sendiri merupakan Presiden Indonesia pertama dan kedua yang memimpin Indonesia pada awal-awal kemerdekaan.
Sebagai sosok yang sangat dihormati dan disegani, baik Soekarno maupun Soeharto disebut-sebut memiliki kedekatan dengan Nyi Roro Kidul.
Cerita mistis dan mitos tentang Nyi Roro Kidul yang disebut-sebut sebagai penguasa pantai Selatan memang selalu menarik dibahas.
Nama Nyi Roro Kidul sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, eksistensinya seakan tidak pernah ada habisnya.
Sejak zaman kerajaan hingga zaman teknologi modern, sosok Nyi Roro Kidul seakan masih tetap hidup dan melekat di tengah masyarakat.
Konon sosok Nyi Roro Kidul memiliki keterkaitan dengan tokoh pemimpin Indonesia seperti Soekarno dan Soeharto.
Sebagian pemimpin yang memang mengakui secara terang-terangan menunjukkan hubungan dengan alam ghaib.
Hal itu dilakukan baik dalam bentuk benda keramat azimat maupun dalam bentuk aktivitas seperti ritual di tempat keramat.
Bahkan ada yang meyakini beberapa tokoh-tokoh pemimpin Indonesia yang diduga memiliki hubungan batin dengan Nyi Roro Kidul yang selalu diperbincangkan dan menjadi bahan perdebatan mulai dari tokoh bangsa hingga rakyat jelata.
Tak sedikit yang meyakini jika sosok Nyi Roro Kidul itu nyata, namun ada juga yang menganggap itu hanya mitos ataupun legenda sastrawan besar terkemuka Indonesia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun mantrapandeglang.com dari berbagai sumber, Nyi Roro Kidul merupakan tokoh pada zaman dulu.
Tokoh ini diciptakan untuk menutupi kekalahan Mataram dari Belanda dengan menciptakan tokoh Nyi Roro Kidul mereka seakan masih memiliki kekuasaan di Pantai Selatan.
Baca Juga: Terlengkap, Inilah 62 Arti Mimpi tentang Rumah Menurut Primbon Jawa, Mitos dan Psikologi
Para tokoh supranatural banyak yang mengakui bahwa hampir semua penguasa Indonesia memiliki hubungan batin dengan sosok Nyi Roro Kidul diantaranya Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.
Diceritakan bahwa Presiden Soekarno merupakan sosok pemimpin yang dikenal dengan kemisteriusannya.
Menurut mitos yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia, selain arif dan bijaksana, presiden pertama ini juga memiliki kesaktian yang jarang dimiliki oleh manusia.
Presiden kabarnya juga memiliki kedekatan dengan ratu penguasa pantai Selatan yakni Nyi Roro Kidul.
Hal itu pernah diceritakan seorang penulis asal Amerika bernama Isaac asimov yang menceritakan sebuah pengalaman menginap di hotel yang berlokasi di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dimana hotel tersebut menyediakan kamar atau ruangan khusus untuk Nyi Roro Kidul sebagai Dewi penguasa laut selatan.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa terutama sejak zaman Jaya Wijaya bergelar Panembahan Senopati yang mendirikan kerajaan Mataram, mitos Nyi Kidul betul hidup dan diyakini bahkan setiap Raja Jawa merupakan suami Nyi Roro Kidul.
Banyak kisah Nyi Roro Kidul dan Soekarno menceritakan perkawinan sejati karena ada kesepakatan antara Panembahan Senopati dan penguasa pantai selatan sebelum mendirikan kerajaan Mataram.
Keyakinan itu dipegang hingga generasi berikutnya Pakubuwono kedelapan sejak tahun 2004 dari kasunanan Surakarta Hadiningrat hingga Sri Mangkunegaran ke-9 sejak 1987 dari pura Mangkunegaran.
Bahkan ketika seorang laki-laki yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa Indonesia yang bernama Soekarno akhirnya mendapatkan Wahyu keprabon dan naik tahta menjadi raja, yang bukan hanya Jawa tapi nusantara Indonesia.
Baca Juga: Super Lengkap, Ini 70 Arti Mimpi Dikejar Hewan dan Orang hingga Hantu, Diam-diam Ada yang Sayang
Mitos hubungan Bung Karno dan Nyai Ratu Kidul muncul dan diyakini menjadi sebuah kebenaran, karena santer dikabarkan kawin atau menikah secara gaib, hal itu dilakukan untuk mendukung kekuasaan dan menata Indonesia.
Sebagaimana panembahan Senopati saat mendirikan kerajaan Mataram, saat itu menikah yang dimaksud arti sesungguhnya, menjadi simbol tersirat bahwa Soekarno punya hubungan dengan Nyi Roro Kidul untuk melanggengkan kekuasaan.
Dalam buku dunia batin kedua Macan Asia kawin, disimbolkan sebagai Soekarno memperkuat bangsa Indonesia dari segi maritim atau laut.
Hal itu terbukti ketika zaman Majapahit Nusantara menjadi negara adidaya karena memusatkan kekuasaan utama pada laut, dan ingin kembali sukses mengulang kebesaran Nusantara masa lalu sehingga mencoba mengadopsi sistem kemaritiman Majapahit.
Yakni dengan kawin atau menikah dengan lautan artinya manusia Indonesia mesti menyadari bahwa mereka hidup di negara maritim yang besar sehingga harus berkolaborasi dengan laut bila ingin jaya.
Di luar upaya rasionalisasi mitos serta legenda Bung Karno dan Ratu Pantai Selatan dengan banyaknya tafsir cerita dan sang putra Fajar (Bung Karno) menikah dengan Nyi Roro Kidul begitu melekat hingga hampir-hampir saja diyakini menjadi sebuah kebenaran.
Sejarah sebuah hotel dengan kamar khusus di Palabuhanratu menjadi saksi bisu pertemuan keduanya dalam buku dunia batin Dua Macan Asia 2014 bahwa suatu ketika Sang putra Fajar bermimpi seekor ular naga raksasa yang ikut dengannya.
Naga itu mengaku dengan nama sancha manik kali penyu dalam keterangannya naga juga mengaku ditinggalkan di bukit gorong yang berlokasi di kepulauan Ratu Nyi Blorong.
Bung Karno gelisah dengan mimpi itu dan segera dikonsultasikan kepada Kyai Haji Rivai Kiai Rifa'i yang kemudian memberikan Soekarno amalan dan doa.
Singkat cerita bung Karno menerima mahkota, yang dipercaya untuk derajat, kewibawaan, rezeki dan pengasihan, konon mahkota itu melambangkan sebagai penguasa umat manusia di nusantara, dan penguasa bangsa gaib.
Nyi Blorong kemudian memberikan paku bumi sebagai jelmaan naga raksasa ancamanik dan didalam mulutnya terdapat dua buah batu delima merah putih kristal, warna merah batu delima itu menginspirasi Bung Karno menjadikan sebuah warna bendera Indonesia.
Dalam buku dunia batin Dua Macan Asia juga menyebut Soekarno juga pernah didatangi Kanjeng Sunan Kalijaga dan Ibu Ratu Kidul dan memintanya untuk pergi ke Bukittinggi di Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.
Begitupun dengan kisah Soeharto yang jugaa ternyata tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai filosofis budaya Jawa, beliau begitu kukuh memegang tradisi.
Banyak orang-orang di dekatnya yang mengatakan aktivitas spiritual seperti semedi dan puasa adalah hal yang biasa bagi penguasa orde baru ini.
Kekuasaannya yang langgeng selama puluhan tahun, bagi masyarakat yang kental dengan kepercayaan dan adat Jawa pasti dihubungkan dengan keberadaan Nyi Roro Kidul sebagai simbol untuk menjaga keseimbangan Nusantara.
Kedekatan Nyi Roro Kidul dengan Soeharto yang sangat kental dengan filosofis Jawa khususnya untuk hal antara manusia dan alam semesta.
Namun benarkah Presiden Soekarno dan Soeharto memiliki hubungan kedekatan dengan Nyi Roro Kidul? Entahlah, hanya Soekarno dan Soeharto sendiri yang mengetahuinya.***