"Cerita ini di mulai bukan untuk menceritakan kematian perempuan itu, melainkan menceritakan teka-teki, dari seseorang yang menjadi saksi," tulis Simpleman mengawali kisahnya.
Inti dari cerita horor Sesajen "Sang Abdi" ini berkisah tentang sebuah keluarga kaya-raya yang bersekutu dengan jin.
SimpleMan selaku penulis menuturkan, berbagai hal yang membingungkan, bahkan mengerikan yang Budi temui, selama mengabdi pada keluarga Cipto. Hingga akhirnya terkuak jika keluarga tersebut tengah melakukan ritual pesugihan.
Sang penulis sendiri mengemas ceritanya dengan balutan mitos Jawa kuno yang dikenal dengan sebutan Kutukan Pandawa.
Dikisahkan Cipto adalah Ndoro Sasri, setelah kematian Eyang Sarwojo karena sakit. Sebagai penerus sebenarnya anaknya, yaitu Atmojo bersama isterinya, Sekar.
Namun, mereka tidak tinggal di rumah itu. Hanya 5 anaknya yang tinggal di sana. Semuanya laki-laki, budaya Jawa menyebutnya Pandawa.
Sebagian masyarakat Jawa percaya jika sebuah keluarga melahirkan 5 anak laki-laki atau 5 anak perempuan, keluarga itu mendapat kutukan Pandawa.
Menurut mitos, satu atau dua anak di antara mereka tidak mampu mendapatkan beban lebih. Karena itu setiap anak memiliki penjaga khusus yang disebut Dayang Abdi dan semuanya perempuan.