Mereka hanya mendaki berdua karena yang lain sibuk UTS. Namun saat di pos penjagaan tidak ada orang bahkan tak ada yang naik karena memang jalur ini bukan pendakian resmi.
Mereka kemudian berinsiatif meninggalkan KTP agar petugas tahu kalau ada orang naik ke atas pada malam hari, tepatnya pukul 8 malam.
Ketika malam makin larut perasaan mereka tidak enak. Erik mendengar suara ayam dan bau bunga kamboja. Itu pertanda mereka sedang diikuti kuntilanak.
Dan benar saja, Erik melihat sosok kuntilanak di balik semak-semak. Kuntilanak itu kepala tampak tergedek ke kiri dan kanan seperti mau jatuh. Damar tidak melihat karena saat itu ia izin kencing.
Sekembalinya dari kencing, Damar dan Erik melanjutkan perjalanan. Di tengah jalan mereka menyaksikan iringan warga mau mengubur jenazah atau mayit
Mereka bingung karena rasanya berputar-putar di tempat yang sama. Lalu ada suara ramai-ramai warga yang sedang menggotong jenazah.
Mereka heran kenapa di hutan ada yang mau menguburkan jenazah? Lalu Damar merasa kesakitan karena testisnya tiba-tiba membesar dan sakit rasanya.
Ketika itu ada nenek-nenek yang datang lalu membantu Damar serta mengajaknya bersama Erik ke tempat tinggalnya yang tidak jauh dari situ.