Network
MANTRA PANDEGLANG - Selain kisah KKN di Desa Penari dan Sewo Dino, nampaknya SimpleMan masih menyimpan beberapa kisah horor lainnya yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya Ranjat Kembang.
Ranjat Kembang merupakan satu-satunya kisah pendukung dari semesta Sewu Dino yang di hanya dibuat dalam bentuk buku dan rilis di awal tahun 2020 oleh penerbit Bukune.
Mengisahkan Dela Atmojo sebagai tokoh utama, SimpleMan sebagai penulis mengambil filosofi bunga Wijaya Kusuma sebagai transformasi para tokoh.
Dan jika anda mengikuti kisah Sewo Dino dari awal, tentu anda pasti ingat dengan sosok perempuan yang terkurung dalam keranda mayat dengan kondisi memprihatinkan.
Ya, Ranjat Kembang mengisahkan tentang bagaimana trauma masa kecil Dela yang selamat dari ilmu santet seribu hari yang merengut nyawa satu garis keluarga Atmojo sampai habis keseluruhannya.
"HALO...Sesuai dengan janji saya tempo hari, saya akan memperkenalkan kelahiran dari buku saya yang terbaru, sebuah buku tersimpang tragedi setelah terjadinya “Sewu Dino”, sebuah kepingan dari tiga ranjat yang tumbuh menjalar berpusatkan pada sekuntum bunga Wijayakusuma merah" tulis SimpleMan seperti dikutip mantrapandeglang.com dari di akun Twitter @SimpleM81378523 pada Sabtu, 27 Mei 2022.
Menurut sang penulis, Ranjat ini yang artinya alur dari akar menuju akhir. Kalau sampul buku-buku tersebut disatukan, maka akan ada tanda bunga yang nyambung dari akar sampai ke ujung.
Baca Juga: Nur Asli Beri Wejangan Tentang Bima dan Ayu di KKN di Desa Penari, Begini Isi Pesannya
