Network
MANTRA PANDEGLANG - Dalam kisah KKN di Desa Penari, kita diperlihatkan dengan nasib Bima dan Ayu yang berakhir tragis oleh Badarawuhi.
Dikisahkan Ayu harus mengganti sang penari untuk menghibur para jin dengan menari mengelilingi hutan sejengkal demi sejengkal, sementara Bima dipaksa mengawini Badarawuhi,
Bahkan hasil perkawinan Bima dan Badarawuhi melahirkan ribuan anak yang sosoknya begitu mengerikan.
Penampakan sosok anak-anak Bima dan Badarawuhi di KKN Desa Penari tersebut diketahui oleh Widya saat ia memasuki Tapak Tilas.
Tak hanya itu, Bima juga sempat menyebut keadaan anak-anaknya sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Lalu, bagaimana rupa anak-anak Bima dan Badarawuhi yang dihasilkan dari perkawinan terlarang tersebut? Simak ulasan lengkapnya berikut yang telah di kutip mantrapandeglang.com dari akun Twitter @SimpleM81378523 pada Jumat, 27 Mei 2022.
Menurut kesaksian Widya, ternyata sosok anak Bima dan Badarawuhi itu adalah ribuan ular kecil.
Ketika itu, Ia melihat dengan kepala matanya sendiri ketika Bima sedang berendam di sinden atau kolam yang ada di Tapak Tilas. Disana nampak Bima yang tengah dikelilingi banyak ular yang besar.
Pemandangan itu pun membuat Widya kaget bukan main. Ia bahkan melihat sendiri bagaimana Bima menatap lurus ke arahnya yang tengah mengintip.
Sementara itu, Widya masih bisa melihat semua ular itu yang ternyata sama, dan seketika itu juga dirinya merasa tidak nyaman karena keadaan saat itu.
Widya pun mencoba berbalik badan dan pergi dari tempat itu. Ia berlari, anehnya ada suara tabuhan gong saat ia mencoba menjauhi tempat itu. Gong tersebut diikuti suara kendang.
Entah kenapa tiba-tiba ia berada di tengah kerumunan lelembut dengan rupa-rupa yang aneh. Tak hanya itu, dari sana ia juga melihat Ayu sedang menari mengiringi alunan musik gamelan Jawa.
Adapun penjelasannya dari Mbah buyut, ular-ular yang mengelilingi Bima di tapak petilasan itu memang merupakan sosok anak-anak Bima dan Badarawuhi.
Mbah Buyut menerangkan, Badarawuhi adalah sosok lelembut berwujud dawuh atau penari yang amat disegani untuk menjaga wilayah Desa Penari, bahkan banyak lelembut yang terhibur berkat tariannya.
Ia juga menyebut keadaan Ayu yang kini ditawan Badarawuhi dan diberi tugas menggantung menjadi dawuh atau penari.
Demikianlah ulasan tentang wujud asli
anak Bima dan Badarawuhi yang dihasilkan dari perkawinan terlarang berdasarkan kisah KKN di Desa Penari.***
