Snowdrop dinilai menyindir kebijakan pemerintah Korea Selatan pada tahun 1987, di mana saat pemilihan presiden terdapat rezim militer yang menguasai hingga terjadi berbagai bentrokan.
7. Dianggap Mendistorsi Sejarah hingga Kena Boikot
Saat sinopsis mulai diterbitkan, banyak netizen Korea yang berpikir Snowdrop bermasalah dan bisa mendistorsi sejarah Korea seperti drama Joseon Exorcist yang diboikot.
Netizen mengkritik kru produksi drama yang egois dan tidak memiliki moralitas, karena mengabaikan pendapat orang lain yang peduli dengan sejarah Korea.
Dianggap mendistorsi sejarah, akhirnya sebuah petisi disampaikan ke Blue House (kantor presiden Korea) untuk menuntut pembatalan penayangan.
Kendati sempat diboikot, JTBC menjelaskan bahwa Snowdrop sama sekali tidak mendistrorsi sejarah pergerakan mahasiswa tahun 1987, salah satu tahun kunci dalam gerakan demokrasi populer Korea Selatan yang mengarah pada pembentukan republik saat ini.
8. Dapat Izin Tayang dan Syarat dari Pemerintah
Setelah diboikot dan petisi mendarat ke Blue House, Snowdrop akhirnya diizinkan untuk tayang setelah perjalanan yang sangat panjang.
Namun, izin tayang Snowdrop dibarengi dengan syarat yang diajukan oleh pemerintah, yaitu jika ditemukan distorsi serjarah maka akan ditindak sesuai hukum negara.