Network
MANTRA PANDEGLANG - Ria Yunita atau yang akrab dipanggil Ria Ricis telah merilis buku yang berjudul "Maaf untuk Papa", buku itu didedikasikan untuk mendiang Ayah tercinta.
Wanita yang dikenal ceria itu meskipun masih diselimuti kesedihan namun tetap semangat dalam membuat karya.
"Aku sudah nulis enam bulan yang lalu, tadinya judulnya itu maaf doang, itu isinya tentang seluruh kesalahan-kesalahan aku dari waktu sekolah SD, SMP, SMA dan sampai detik ini yang belum pernah disampaikan ucapan maafnya itu," Ujar Ricis seperti dikutip mantra pandeglang.com dari kanal youtube TRANS TV Official pada Jumat 2 Juli, 2021.
Baca Juga: Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital, Ridwan Kamil Gandeng Shopee dalam Membuka Shopee Center
Ria Ricis menjadi tamu di acara tv pagi-pagi ambyar yang di tayangkan di salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia.
Acara tersebut dipandu oleh empat orang host. Di acara itu Ria Ricis membagikan kisahnya, perihal pesan dari mendiang sang Ayah dan ungkapan Ria Ricis untuk mendiang Ayahanda.
"Gimana perasaan kamu ketika tidak bisa mendampingi Ayah tercinta?" tanya salah satu host.
"Yang pertama sedih pasti, sakit sekali, rasanya kaya lebih-lebih dari putus cinta, terus nyesel pasti," ujar Ricis.
Diketahui pada saat Ayahanda meninggal, Ria Ricis tidak berada disamping Ayahnya, bahkan tidak mengetahui bahwa Ayahnya telah meninggal.
Kemudian mengetahui kabar duka tersebut sehari setelahnya dari grup whatsapp keluarganya.
"Ada gak pesan terakhir dari Almarhum papa untuk Ricis," tanya salah satu host.
"Mintanya nanti kalo misalnya Ricis ketemu sama pendamping yang pas, pengennya itu menjaga Ricis gitu, yang mengerti, yang menerima apa adanya," Ujar wanita yang dijuluki Ratu Squishy itu.
Ditengah perbincangannya Tim pagi-pagi ambyar memberikan semangat kepada Ria Ricis dan juga mendoakan mendiang Ayahanda yang telah berpulang.
Di Acara tersebut Ria Ricis pun mengungkap perasaan yang tulus untuk mendiang Ayahanda tercinta.
Baca Juga: Profil Gadis Bertalenta Bulan Sutena yang Meng-Cover Lagu Berjudul Terpesona
"Papa itu sebenarnya gak suka liat anak-anak nya menangis, perempuan itu gak boleh lemah, bahkan waktu Ricis ke makamnya papa, Ricis gak nangis, karena berfikir kalau misalkan gak nangis, gak akan memberatkan papa pulang, jadi hari-hari di minggu pertama gak nangis, nangisnya baru belakangan ini baru berasa, pedih ya, sakit sekali, karena cinta pertama, dan kadang kalo melihat orang-orang sama keluarganya suka yang ngedoain, semoga bahagia terus," ujar Ria Ricis terbata-bata sembari menitikan air mata.
"Cuma yang pengen banget Ricis bilang, Papa terimakasih banyak untuk tidak pernah membanding-bandingkan aku dengan kakak-kakak, karena kan yang orang-orang lihat kita berbeda, jadi papa itu adalah sosok laki-laki yang tidak pernah marah sama sekali," Tambahnya.***
