MANTRA PANDEGLANG - Genre kisah horor sudah menjadi bagian dari dongeng masyarakat yang banyak mengambil materi cerita dari folklore terutama Jawa, salah satunya Sesajen "Sang Abdi" yang ditulis oleh Thread Twitter viral KKN di Desa Penari Simpleman.
Kesuksesan KKN di Desa Penari pun membuat nama SimpleMan terkenal. Sebut saja trilogi Trah Pitu Sewu Dino atau Sesajen "Sang Abdi" yang tulisannya banyak dicari, baik melalui thread di Twitter maupun di lini masa Wattpad serta versi PDF.
Selain terkenal dengan Thread Twitter viral KKN di Desa Penari, nampaknya Simpleman memiliki sejumlah karya-karya lainnya yang kalah seram dan konon berdasarkan kisah nyata, seperti Sesajen "Sang Abdi" misalnya.
Baca Juga: 10 Arti Mimpi Buah Ceri Pertanda Akan Bertemu dengan Jodoh Salah Satunya Menurut Primbon Jawa
Sesajen "Sang Abdi" merupakan salah satu kisah Thread Twitter Simpleman yang dirilis pada 12 Juli 2019 dan telah mendapatkan 7.623 like dan telah di retweet sebanyak 2.153 retweet selama perilisannya
Adapun untuk pengertian Sesajen sendiri bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Jawa dan sudah menjadi tradisi yang sangat kental sejak zaman nenek moyang mereka.
Dimana Sesajen merupakan persembahan untuk para leluhur berisi berbagai makanan, minuman, buah-buahan dan perlengkapan lain seperti rokok, tembakau bahkan kadang ditambah kelapa kuning, bunga tujuh rupa dan darah ayam cemani.
Dikutip mantrapandeglang.com dari akun Twitter @SimpleM81378523 Kisah ini ditulis berdasarkan penuturan dari Budi, salah satu sopir pribadi keluarga Cipto sekaligus tetangganya dari Cangah yang mengalami kejadian mistis saat dirinya mengabdi.
Anehnya, keluarga tersebut begitu misterius dan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga.
"Cerita ini di mulai bukan untuk menceritakan kematian perempuan itu, melainkan menceritakan teka-teki, dari seseorang yang menjadi saksi," tulis Simpleman mengawali kisahnya.
Inti dari cerita horor Sesajen "Sang Abdi" ini berkisah tentang sebuah keluarga kaya-raya yang bersekutu dengan jin.
SimpleMan selaku penulis menuturkan, berbagai hal yang membingungkan, bahkan mengerikan yang Budi temui, selama mengabdi pada keluarga Cipto. Hingga akhirnya terkuak jika keluarga tersebut tengah melakukan ritual pesugihan.
Sang penulis sendiri mengemas ceritanya dengan balutan mitos Jawa kuno yang dikenal dengan sebutan Kutukan Pandawa.
Dikisahkan Cipto adalah Ndoro Sasri, setelah kematian Eyang Sarwojo karena sakit. Sebagai penerus sebenarnya anaknya, yaitu Atmojo bersama isterinya, Sekar.
Namun, mereka tidak tinggal di rumah itu. Hanya 5 anaknya yang tinggal di sana. Semuanya laki-laki, budaya Jawa menyebutnya Pandawa.
Sebagian masyarakat Jawa percaya jika sebuah keluarga melahirkan 5 anak laki-laki atau 5 anak perempuan, keluarga itu mendapat kutukan Pandawa.
Menurut mitos, satu atau dua anak di antara mereka tidak mampu mendapatkan beban lebih. Karena itu setiap anak memiliki penjaga khusus yang disebut Dayang Abdi dan semuanya perempuan.
Pengalaman Budi sebagai sopir dikeluarga Cipto sangat menyeramkan. Dia tidak menyangka harus bertemu dengan genderuwo, kuntilanak, hingga sosok perempuan dengan lidah menjulur.
Tidak ada yang menyangka kejadian-kejadian menyeramkan dan mengerikan itu karena fakta yang mengerikan tentang persekutuan keluarga Cipto dengan jin atau setan.
Namun, warga desa tidak ada yang berani mencari tahu lebih jauh mengenai misteri keluarga yang dia abdi, hingga kejadian mengerikan itupun perlahan lenyap begitu saja.
"setelah kejadian itu, memang banyak desas-desus yang hampir di ketahui semua warga desa, tapi, tidak ada yang berani mencari tahu lebih jauh, dan perlahan-lahan, kejadian itu, lenyap seperti embun. menghilang begitu saja, dan kemudian, dilupakan." Tambah Simpleman.
Penasaran dengan kisahnya? Jika anda tertarik untuk mengikuti kisah Sesajen "Sang Abdi" ini, anda bisa membaca kisahnya melalui beberapa tautan yang tertera
[ Thread Twitter ] KLIK DI SINI
[ PDF ] KLIK DI SINI
[ Wattpad ] KLIK DI SINI
Demikianlah informasi mengenai sinopsis Sesajen "Sang Abdi" thread twitter Simpleman tentang kisah pesugihan yang dilakukan keluarga kaya.***