MANTRA PANDEGLANG - Baru-baru ini dunia film di kagetkan dengan film Shang Chi and The Legend of The Ten Luan.
Film Shang Chi and The Legend of The Ten Luan bergenre aksi pertarungan seni bela diri.
Film Shang Chi and The Legend of the Ten Luan memiliki komentar pujian sehingga mendongkrak kepopularitasan film menjadi luar biasa.
Baca Juga: One Piece Chapter 1024 Pertarungan di Onigashima, Berikut link Baca serta Spoiler Lengkapnya
Sebelum Anda nonton film Shang Chi and The Legend of The Ten Luan anda harus menyimak review film tersebut terlebih dahulu.
Dilansir mantrapandeglang.com dari Lag.vn pada Sabtu 4 September 2021.
Sebagai film superhero Asia pertama yang membawa genre pertarungan seni bela diri ke layar lebar.
Ulasan Shang-Chi dan Legenda Sepuluh Lun cukup beragam antara curahan pujian dan popularitas yang luar biasa.
film bisa lebih tersampaikan kepada penonton.
Pergi ke mana pun tidak sama dengan pulang - kecuali Anda adalah Shang-Chi dalam film terbarunya: Shang-Chi and the Legend of the Ten Wheels.
Sebagai film superhero Asia pertama yang dirilis oleh Marvel, film ini mencolok dengan aksi kung-fu film tahun 2000-an yang dipadukan dengan unsur humor alami untuk memimpin.
Anda memasuki cerita pembuka superhero lain di alam semesta Marvel.
Selain poin plus besar itu, elemen lain dari film ini benar-benar familiar (dan agak mirip dengan film Marvel lainnya), tidak banyak terobosan dalam struktur keseluruhan film.
Film dimulai dengan karakter Shaun (Shang-chi diperankan oleh Simu Liu).
Seorang pria standar yang merupakan presiden playboy (berpura-pura miskin) dengan pekerjaan rendahan sebagai tukang parkir mobil dan "pacar" Katy (diperankan oleh Awkwafina).
Baca Juga: Antares Episode 8 Bikin Baper, Akhirnya Ares dan Zea Jadian
Tentu saja, karakter utama harus selalu memiliki masa lalu yang menyedihkan seperti kebanyakan pahlawan super lainnya ketika ibunya (yang meninggal saat masih muda) adalah seorang seniman bela diri super misterius dari dimensi lain.
Lebih buruk lagi, ayahnya (Tony Leung) adalah seorang taipan/kaisar yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan 10 cincin ajaib yang digunakan untuk bertarung dan memimpin legiun ninjanya untuk menguasai dunia.
Dengan resume yang begitu padat, Shaun dengan cepat ditarik kembali ke drama keluarganya dan harus menghadapi masa lalunya yang menghantuinya.
Dengan plot yang cukup mendasar untuk "jalan menjadi pahlawan super" Marvel.
Shang-chi menemukan titik minus yang cukup besar dalam membangun kepribadian latar belakang karakter pada masa Shaun saat ini terlebih dahulu ketika memperkenalkan kita pada masa lalunya.
Sehingga mustahil untuk orang untuk melihat dengan jelas perbedaan antara Shaun di keluarga keras yang lama dan Shaun di masa sekarang.
Mengambil Black Widow sebagai contoh, kami memiliki karakter utama yang lebih menonjol (berkat telah mengenalnya selama bertahun-tahun di berbagai film) dan pemeran karakter pendukung untuk mendukung visualnya.
Di Shang-Chi, Shaun dikelilingi - bahkan agak dibayangi - oleh kepemimpinan ayahnya Leung, ketegasan, prajurit wanita Xiangling, dan bahkan selera humornya (sedikit berlebihan), sahabatku.
Datang ke bagian aksi Shang-chi, semuanya tidak mengecewakan bahkan jika itu hanya seni bela diri atau sedikit sihir di film.
Namun, adegan pertarungan dalam film ini cukup singkat dan tidak terlalu menggunakan bakat Limu Liu - seorang stuntman yang sudah lama memiliki pengetahuan penuh tentang seni bela diri.
Baca Juga: Link Streaming Antares Episode 8: Zea di Hajar hingga Terpental dan Tidak Sadarkan Diri
Dengan film bela diri, kita tidak bisa berharap akan penuh dengan perkelahian dari awal sampai akhir, tapi masih ada yang kurang pada saat ini yang membuat penonton ingin lebih bahkan setelah film selesai.
Apalagi di final battle, kita dibawa ke medan perang yang cukup familiar dan bisa diprediksi (saat sebagian adegan sudah tersedia di trailer).
Sama seperti pertarungan terakhir Black Panther, keduanya bertarung dalam setting CGI dengan cincin ajaib dengan sedikit seni bela diri di dalamnya.
Kesamaan antara pertempuran terakhir di berbagai film mungkin tampak membosankan bagi penonton, karena fitur pembeda utama Shang-chi adalah bakat seni bela dirinya daripada sihir.
Dengan keuntungan besar dari karakter superhero Asia, Marvel tampaknya ingin meminjam tampilan ini untuk membawa tema film kung-fu lama ke alam semesta Marvel - tetapi tidak memiliki investasi tertentu dalam skrip serta sorotan untuk superhero barunya.
Shang-Chi and the Legend of the Ten Wheels adalah film Marvel yang luar biasa dan menarik untuk dibuat, dan tidak ada terlalu banyak masalah besar dalam film ini.
Namun, dengan waktu yang dibutuhkan untuk membuat begitu banyak film superhero sejauh ini, Marvel sepertinya masih belum bisa keluar dari bayangan "formula pembuatan film" tertentu dari semua superhero sebelumnya.
Meski masih layak ditonton, bagaimanapun, Shang-Chi dan legenda Sepuluh Roda sepertinya tidak akan meninggalkan kesan yang kuat pada para penggemar dan terutama untuk memulai Fase 4 Marvel Universe masa depan.
Demikianlah informasi mengenai film Shang-Chi and the Legend of the Ten Luan.***